Connect with us

Pariwisata

Indahnya Kebun Bunga Amaryllis Patuk Yang Saat Ini Mulai Bermekaran

Diterbitkan

pada

BDG

Patuk,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Memasuki akhir November 2018 ini, yang ditunggu-tunggu dari Kebun Bunga Amaryllis Patuk akhirnya datang juga. Setelah sempat beberapa tahun terakhir ini tak mekar sempurna, kebun bunga yang sempat viral di seantero Indonesia ini kembali menunjukkan pesonanya. Ribuan bunga di kebun yang terletak di Desa Salam, Kecamatan Patuk tepat di sisi Jalan Wonosari-Jogja ini telah mulai mekar. Meski belum sempurna, akan tetapi keindahan telah nampak dari kebun bunga Amaryllis ini.

Mekarnya Amaryllis di kebun ini sendiri telah berlangsung sejak pekan ini. Secara serempak, tanaman yang ditanam di lahan seluas 5000 meter persegi ini mulai berbunga. Hal ini membuat kebun bunga berubah warna menjadi dominan oranye. Pemandangannya sendiri sangat menakjubkan sekaligus juga menyediakan spot foto yang memukau.

Sebagai informasi, Kebun Bunga Amaryllis Patuk sendiri sempat viral pada tahun 2015 silam. Saat itu, postingan mengenai kebun bunga ini wara-wiri di sejumlah akun media sosial. Namun saat itu juga, kontroversi terjadi. Perilaku para pemburu foto selfie sempat merusak keindahan kebun bunga yang membuat pengunjungnya serasa berada di luar negeri itu.

Berita Lainnya  Ironi Jalan Perbatasan di Kawasan Timur Yang Seperti Kali Asat, Ini Janji Pemerintah Kabupaten

Ditemui pidjar-com-525357.hostingersite.com, pemilik lahan Kebun Bunga Amaryllis Patuk, Sukadi mengakui, ketika mulai berbunga, kunjungan wisatawan ke kebun yang ia kelola tersebut langsung meningkat pesat. Dari pagi hingga sore hari, kebunnya selalu kedatangan pengunjung yang sebagian besar melakukan swafoto.. Tahun lalu, pihaknya mencatat jumlah kunjungan wisatawan untuk berswafoto di kebun amarilisnya mencapai 6.000 orang perhari. Dengan tiket sukarela, kebun amarilis menjadi magnet untuk mengabadikan moment setahun sekali ini.

“Sayang bunga ini hanya berbunga cukup singkat, kemungkinan hanya bertahan dua minggu. Bunga ini hanya berbunga setahun sekali, jadi silahkan cepat-cepat datang kemari,”ujarnya.

Sukadi menuturkan, Bunga Amaryllis sebenarnya dianggap tanaman gulma atau pengganggu dan tumbuh di hampir semua pekarangan warga Patuk Gunungkidul. Mulanya, tanaman tersebut hanya dibiarkan begitu saja, bahkan dipotong oleh para pemiliknya. Namun anggapan mulai berubah ketika tren selfi muncul dalam tiga sampai empat tahun yang lalu. Kala itu Sukadi berinisiatif untuk menanami seluruh pekarangan rumahnya dengan tanaman Amaryllis. Lokasinya yang tepat berada di jalur tersibuk di Gunungkidul membuat kebunnya yang berwarna oranye menyala langsung menarik perhatian. Sejumlah orang mulai datang dan berswafoto serta mengunggahnya ke media sosial masing-masing. Dalam waktu singkat, kebun bunganya langsung viral dan menarik perhatian banyak pengunjung baik dari Gunungkidul maupun luar Gunungkidul.

Berita Lainnya  Kerjasama Sistem Online Dengan Disdukcapil, Masyarakat 6 Desa Ini Tak Perlu Jauh-jauh Urus Akta Kematian

Awalnya, hanya 500 umbi Amaryllis yang ia tanamkan di lahan seluas 2.300 meter persegi di depan rumahnya. Pengalaman pahit ia rasakan ketika membudidaya amarilis untuk kepentingan swafoto tersebut lantaran tanamannya banyak yang rusak karena diinjak-injak oleh pengunjung. Bahkan kejadian tersebut sempat viral di media sosial.

“Meski merugi, tetapi bagi saya tidak masalah. Wong awalnya hanya tanaman pengganggu,” ujarnya sembari tersenyum.

Karena respon masyarakat cukup bagus, kini ia mempersiapkan lebih luas lagi ketimbang sebelumnya. Kini ia menyiapkan tanaman seluas 5.000 meter persegi dengan penanaman yang lebih tertata. Harapannya akan semakin banyak pengunjung yang datang di musim Amaryllis mencapai puncaknya nanti.

Kini, selain menikmati keindahan Kebun Bunga Amaryllis, pengunjung juga bisa melakukan swa foto di sebuah taman yang ia bangun tak jauh dari tempat tersebut. Taman yang berada di tebing sungai ini menjadi tempat yang cocok untuk mengabadikan momen terbaik di kala senja. Terlebih malam hari, pengunjung juga bisa menikmati hamparan lampu-lampu minyak yang dibuat oleh warga sekitar.

Berita Lainnya  Puluhan Pokdarwis di Gunungkidul Cairkan Bantuan Senilai 35 Juta

Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler