fbpx
Connect with us

Politik

Ingin Cari Pelaku Perusakan APK, Puluhan Pendukung Geruduk Rumah Suharno

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Adanya perusakan alat peraga kampanye (APK) secara massif yang terjadi belakangan ini semakin membuat konstelasi politik di Gunungkidul memanas. Bahkan jika tidak ada langkah antisipasi, dikhawatirkan hal ini bisa memicu konflik horizontal di kalangan masyarakat.

Terakhir, beberapa hari lalu, puluhan APK milik Suharno serta anaknya ditemukan rusak secara misterius. APK berupa baliho maupun rotek tersebut sobek serta tersiram cat. Dugaan adanya unsur kesengajaan memang kental dalam temuan APK rusak tersebut. Suharno pun juga telah melaporkan hal tersebut kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Gunungkidul.

Adanya dugaan perusakan secara sengaja terhadap APK milik Suharno tersebut membuat murka kalangan pendukung mantan Ketua DPRD Gunungkidul ini. Kamis (14/02/2019) malam tadi, puluhan pemuda perwakilan anggota Laskar Semut Hitam, mendatangi kediaman Suharno. Suasana sendiri memang sempat memanas lantaran para pemuda tersebut sempat bersikeras hendak mencari sendiri pelaku perusakan. Namun beruntung upaya tersebut berhasil dicegah dan pada akhirnya puluhan orang itu mengurungkan niatnya.

Berita Lainnya  Tunggu Pendataan Rampung, 88 Padukuhan Bisa Segera Cairkan Dana Bantuan Keuangan Khusus Senilai Rp 10 Juta

Ditemui pidjar.com, tokoh Laskar Semut Hitam, Bardi CD mengungkapkan bahwa beberapa hari terakhir ini, pasca laporan adanya perusakan APK, anggota laskarnya memang diliputi amarah. Anggota laskar yang diklaim Bardi berjumlah hingga ribuan orang tersebut tidak terima dengan perusakan APK yang ia sebut seakan sengaja menyasar Suharno serta anaknya.

“Banyak anggota yang ingin mencari sendiri pelaku perusakan tersebut,” papar Bardi.

Lantaran desakan begitu deras, ia akhirnya berinisiatif untuk mengumpulkan perwakilan anggota laskar . Tindakan cepat terkait perkembangan situasi yang terjadi dirasanya sangat penting lantaran jika tidak ada koordinasi dikhawatirkan akan mengakibatkan bentrok massa.

Meski hanya sekedar APK, namun ia merasa bahwa perusakan ini adalah sebuah upaya penjegalan yang sistematis terhadap pencalonan Suharno maupun anaknya, Rian Eko Wibowo. Sehingga kemudian cukup wajar jika para anggota laskar yang memang terkenal militan merasa terusik.

Berita Lainnya  Rawan Beredar Isu Hoax Pasca Rentetan Gempa Yang Melanda Gunungkidul, Masyarakat Diminta Hati-hati

“Saya sendiri juga tidak terima. Tapi kita ingin mendengarkan masukan dari Pak Harno untuk mengetahui langkah apa yang harus kami ambil,” ucap dia.

Selepas pertemuan yang dilakukan tersebut, didapatkan kesepakatan untuk menunggu langkah penyelidikan dari aparat hukum. Meski begitu, ia mengancam apabila nantinya tidak ada tindakan tegas, pihaknya akan mengambil langkah sendiri.

“Tadi Pak Harno sudah menginstruksikan kepada kami untuk cooling down dan menyerahkan sepenuhnya masalah ini kepada aparat hukum,” tegas dia.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Suharno langsung memerintahkan kepada para anggota laskarnya agar tidak membuat langkah-langkah sendiri. Ia menekankan kepada para pendukungnya untuk mengedepankan iklim politik yang kondusif di Gunungkidul.

Suharno sendiri menyatakan sepenuhnya percaya dengan kemampuan para penegak hukum untuk mengusut kasus ini. Pasalnya, dalam laporan yang dibuat, juga disertakan sejumlah bukti yang bisa dijadikan petunjuk bagi aparat dalam menemukan pelaku.

Berita Lainnya  Saling Salip Para Calon Bupati PAN di Tikungan Terakhir dan Potensi Tersingkirnya Immawan

“Saya yakin pelakunya bisa ketemu,” beber dia.

Suharno juga tak menampik apabila kasus perusakan APK yang dialaminya sangat kental dengan provokasi. Hal ini lantaran meski ada pula banyak APK milik partai lain yang dirusak, APK miliknya seperti menjadi target serangan. Hampir sebagian besar APK miliknya rusak.

“Saya pasang (APK) tidak banyak, dan hampir semuanya rusak. Tapi sekarang sudah saya ganti semua,” beber dia.

Meski begitu, ia menegaskan bahwa para anggota laskarnya dilarang keras untuk melakukan langkah sendiri.

“Kita itu tidak ngrusak sudah dituduh. Saya tegaskan kalau kami tidak pernah dan tidak akan pernah melakukan hal semacam ini (perusakan APK),” tutupnya.

Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler