Pemerintahan
Ini Desain Indah Alun-alun Wonosari, Pembangunan Dilanjutkan Tahun Depan






Wonosari,(pidjar.com)–Sejak tahun 2022 lalu Pemerintah Kabupaten Gunungkidul melakukan penataan Alun-alun Wonosari. Ke depan, pemerintah masih akan melanjutkan proyek pembangunan tersebut. Hal ini dianggap pemting untuk mempercantik wajah kota Wonosari dan sebagai ruang terbuka hijau yang memiliki manfaat bagi masyarakat Gunungkidul.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Gunungkidul, Antonius Hary Sukmono menjelaskan, pihaknya telah melakukan penyusunan masterplan atas penataan Alun-alun Wonosari. Di mana nantinya lokasi tersebut akan menjadi ruang terbuka hijau. Di pinggiran Alun-alun tetap ditanami pepohonan hijau, kemudian pohon beringin di dalam Alun-alun tetap dipertahankan.
Sedangkan di area luar, nantinya akan dipasang bola-bola batu yang mengitari Alun-alun seperti yang dipasang di kawasan Tugu Tobong Siyono.
“Masterplan sudah kami susun, untuk keberlanjutan penataan wajah Alun-alun Wonosari ini sedang dalam prmbahasan bersama,” papar Harry Sukmono.
Ia menjelaskan, estimasi anggaran yang dibutuhkan untuk menyelesaikan program penataan Alun-alun mencapai Rp 6,3 miliar. Untuk ke depannya, pengerjaan proyek dibagi menjadi beberapa tahapan yang disesuaikan dengan kemampuan anggaran Pemkab Gunungkidul. Pembahasan bersama dengan DPRD dan pimpinan pemerintah lainnya juga masih terus dilakukan.







“Tahun depan Insya Allah akan dilanjutkan. Ini masih dalam pembahasan bersama untuk menyepakati pekerjaan mana yang akan dilakukan di tahun 2025 mendatang,” tandasnya.
Sebagaimana diketahui, penataan Alun-alun Wonosari ini dilakukan dengan mempertimbangkan sejumlah hal. Salah satunya adalah kondisi tanah di Alun-alun yang mengalami kemiringan ekstrim di musim kemarau dan saat musim hujan tanah tidak bisa menyerap air sehingga menyebabkan genangan.
Selain itu, konsep juga untuk membuat ruang terbuka hijau di kawasan kota agar lebih asri. Menurut Hari, hal ini juga sebagai upaya pemerintah untuk mempertahankan predikat atau penghargaan Adipura yang baru saja didapt setelah sekitar 32 tahun.
“Adipura merupakan penghargaan yang membanggakan bagi Pemkab Gunungkidul. Salah satu upaya kami untuk mempertahankan predikat daerah yang bersih adalah dengan penataan alun-alun untuk memberikan ruang terbuka hijau, bersih dan asri. Disamping itu juga menjadi pusat kegiatan bersosialisasi dan ekonomi warga sekitar,” paparnya.
Dalam menjaga predikat Adipura, selain pemerintah masyarakat juga memiliki peranan penting menjaga kebersihan kota, lingkungan hingga sungai.
“Beberapa waktu lalu kami keluarkan surat edaran kepada Panewu, Lurah dan Kelompok pemerhati kali untum menjaga kebersihan. Kami juga optimalkan peranan masyarakat melalui Bank Sampah dan TPS3R,” pungkasnya.