Sosial
Ini Penyebab Ledakan Kasus Positif Corona di Wonosari






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Munculnya temuan 6 kasus positif covid-19 di Kecamatan Wonosari cukup mencengangkan. Pasalnya, hal tersebut berbeda dari pada yang terjadi di wilayah Kecamatan Playen dan Kecamatan Ponjong. Di mana di wilayah tersebut sempat ada kasus positif namun tidak terjadi transmisi. Diduga hal ini terjadi akibat adanya ketidakjujuran warga (positif) dan juga ketidaktaatan di tengah situasi covid-19 ini.
Ketua Gugus Tugas Penanganan dan Pengendalian Covid-19, Immawan Wahyudi menuturkan, menyebarnya virus corona di Kecamatan Wonosari dari 1 orang menjadi 6 orang terjadi karena adanya ketidakjujuran dari korban. Sehingga kemudian terjadi interaksi di tengah masyarakat sehingga terjadi penularan.
“Mengapa sampai 6 orang? Karena ada ketidak jujuran, ada ketidak disiplinan, maupun pola hubungan yang tidak sejalan dengan suasana darurat Covid. Kalo ada kejujuran dari yang bersangkutan dan kedisiplinan yang ditegakkan tentu akan berbeda hasilnya,” beber Immawan kepada pidjar-com-525357.hostingersite.com, Kamis (30/04/2020).
Immawan menambahkan, sebagaimana tergambar dalam kronologi di atas, bilamana ada 1 orang saja yang tidak taat aturan, maka akan berdampak secara domino kepada seluruh elemen masyarakat. Sehingga dalam pengendalian covid ini memang membutuhkan sinergitas antara pemerintah dengan masyarakat.
“Dari aspek ini juga dapat kita simpulkan gugus tugas dengan seluruh masyarakat adalah juga korban dari ketidakdisiplinan dan ketidakjujuran warga yang terkena. Jangan malah dibalik seolah-olah ini kegagalan petugas,” terang dia.







Saat ini petugas tengah mati-matian memerangi Covid di Gunungkidul. Sehingga dirinya berharap, masyarakat mendukung apa yang dilakukan petugas dengan menaati aturan-aturan yang ada.
“Mari kita bersama memberikan semangat motivasi kepada petugas yang berada di lapangan maupun tenaga medis yang ada di rumah sakit,” imbaunya.
Dengan adanya temuan 6 kasus positif covid-19 di Wonosari ini, gugus tugas tidak akan melakukan upaya khusus. Pihaknya tetap memenuhi standar operasioal prosedur selama ini yakni dengan melakukan tracing penelusuran terhadap interaksi pasien positif tersebut.
“Sudah dilakukan pengusutan mendalam kepada yang diduga berinteraksi dengan rapid test. Tracking terhadap 143 warga hasilnya 19 orang positif rapid test. Dari 19 di rapid test ulang dan swab hasilnya 5 orang negatif. Tinggal 14 di rapid test lagi hasilnya 3 orang positif langsung masuk kamar isolasi RSUD Wonosari. Kemarin ada temuan rapid test positif 3 orang jadi 14. Mereka sudah dikarantuna di RSUD Saptosari,” beber Immawan.
Ia menjelaskan, dalam masa karantina, para warga tersebut sangat dibatasi gerakannya. Hanya memiliki beberapa ruang yang diperbolehkan untuk bergerak.
“Jadi langkahnya ya standard saja, ketemu dievakuasi ke karantina atau isolasi,” jelas dia.