Connect with us

bisnis

Inovasi Petani Milenial, Buka Wisata Agro Petik Melon untuk Tingkatkan Hasil Produksi Lahan Kering

Diterbitkan

pada

BDG

Playen,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Jatuh bangun dalam mengolah lahan pertanian barangkali sudah kenyang dirasakan Heri Susanto (33) warga Tanjung II (015/003), Bleberan, Playen. Namun demikian keberaniannya berspekulasi dan juga gigih dalam bertani patut diacungi jempol. Apalagi, kaum milenial saat ini banyak yang memandang sebelah mata pertanian.

Pria yang dulunya membuka usaha bengkel merasa usahanya hanya sekedar bisa mencukupi keluarga. Pada 2016 lalu, ia lantas memutuskan untuk mengolah lahan pribadi seluas 900 meter persegi yang berada tak jauh dari rumahnya.

Berbagai tanaman seperti kangkug, cabai dan juga terong ia coba tanam. Air dari sungai yang tak jauh dari lahannya ia gunakan untuk mengairi lahan miliknya.

“Tapi kok dijual murah sekali, tenaga saya kok seperti murah,” ucapnya, Sabtu (17/10/2020).

Namun drmikian hal ini tak lantas membuat dia patah semangat. Pada 2018 ia kemudian mencoba menanami lahannya dengan aneka macam buah-buahan.

“Hasilnya sangat bagus, sempat menanam melon dan juga bawang merah,” papar Heri.

Melihat produktivitas tanahnya tak sebanding dengan aliran air membuatnya harus mengambil keputusan. Pada 2019 lalu ia mendaftarkan lahannya untuk mendapatkan aliran PDAM.

Berita Lainnya  Trafik Broadband Telkomsel Naik 8,4% Selama Pemilu 2024, Jaringan Optimal Dukung Kenyamanan Komunikasi di 680 Titik

Harga per bulan yang ia bayar pun juga tidak murah. Misalnya saja, saat menanam bawang merah dengan waktu tanam 70 hari ia harus membayar Rp. 1.200.000 per bulannya untuk air saja. Belum kebutuhan benih dan tenaga penyiram.

“Saya pikir namanya juga usaha harus modal dulu, kalau belum ada pompa makanya saya spekulasi untuk pasang air pam,” ujar pria dua anak ini.

Untuk bawang merah yang ia tanam musim kemarau kemarin hanya dengan modal benih 58 kilogram ia mampu memanen 6 kwintal. Hasilnya pun cukup fantastis, ia mampu meraup keuntungan bersih hingga Rp 13 juta. Menurutnya, menjadi petani masa muda memang harus berani mengambil risiko dan berinovatif.

Berita Lainnya  Kepanewon Seyegan dan YAKKUM Sinergi dalam Pendampingan Orang dengan Disabilitas Psikososial

“Ketika pasar harganya sangat murah ya kita harus cari jalan untuk menjualnya,” papar Heri.

Memasukki penghujung musim kemarau pada tahun 2020 ini, ia menanam melon dengan lahan 1.100 meter persegi. Setiap hari melon yang ia tanam ia siram menggunakan air pam.

“Masa tanam sekitar tiga bulan, per bulan bayar Rp 650 ribu, saya juga sewa lahan per meter sekali tanam Rp 250 ribu” jelas Heri.

Begitu melon siap panen, ia mencoba mencai penjual melon di pasar. Namun harganya pun cukup mengecewakan yakni hanya diberi harga Rp 6 ribu padahal dengan golongan grade A. Sedangkan untuk melon grade B hanya Rp 3 ribu saja.

Berita Lainnya  Lima Tanaman yang Dapat Mempercantik Halaman Rumah 

“Saya juga ingat betul tahun kemarin menjual melon bagus-bagus tapi digolongkan grade B, saya rugi,” ulasnya.

Pada musim ini, ia lantas berinovasi untuk membuka lahannya sebagai lokasi wisata argo. Para pembeli yang datang bisa memilih sendiri melon dan memetiknya.

“Saya jual sekilo Rp 10 ribu, perkiraannya hasilnya 2,5 ton. Wisata ini akan saya buka hingga melonnya sudah habis,” ujar Heri.

Salah satu pengunjung, Dewi mengatakan tertarik membeli melon dengan metode petik. Harganya pun menurutnya cukup murah.

“Saya juga makin yakin kalau yang saya beli ini masih seger karena baru saja metik sendiri,” tutup warga Kapanewon Wonosari ini.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

bisnis2 bulan yang lalu

Tegaskan Komitmen di Hari Bumi, KAI Bandara Wujudkan Langkah Menuju Masa Depan Berkelanjutan

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka memperingati Hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April, PT Railink sebagai operator KAI...

Pariwisata3 bulan yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis3 bulan yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis5 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

Berita Terpopuler