Pemerintahan
Inseminasi Buatan Dinilai Praktis, Petani Bisa Pilih Bibit Sapi Sesuai Keinginan






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Para petani di Kabubupaten Gunungkidul banyak yang menjadikan ternak sapi sebagai ternak peliharaan dengan harapan dapat berkembang biak. Metode perkawinan yang dilakukan saat ini pun telah banyak menggunakan Inseminasi Buatan (IB). Bibit yang diplih pun beragam, mulai dari simental, PO hingga lemosin.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, Bambang Wisnu Broto mengungkapkan, IB sendiri saat ini sudah mulai banyak diminati masyarakat. Pasalnya, selain praktis petani juga bisa memilih bibit yang di inginkan.
“Hampir sama permintaannya, sapi putih dan sapi merah jenis simental dan lemosin banyak digemari,” kata Bambang, Sabtu (15/06/2019).
Ia menjelaskan, meski bebas memilih, masyarakat diharapkan mampu melihat kemampuan dari indukan sapi tersebut. Sebab jika induk betina sapi lokal dikawin silangkan dengan jenis simental memiliki nilai negatif tersendiri.
“Kalau indukan sapi lokal atau putih itu rata-rata kecil. Kalau dikasih bibit simental dikhawatirkan nanti beranaknya susah karena anak di dalamnnya terlalu besar,” kata Bambang.







Pihaknya berharap, masyarakat lebih memilih untuk membudidayakan sapi lokal. Selain tahan penyakit, kebutuhan pangan dari sapi putih tidak sebanyak jenis sapi simental atau sapi merah lainnya.
“Kalau sapi lokal itu perawatannya mudah, lebih kuat juga terhadap penyakit. Hanya saja harga jualnya tidak setinggi sapi merah,” kata dia.
Saat ini pihaknya masih terus mengembangkan sapi lokal. Sedikitnya di dua kecamatan yakni Playen dan Wonosari menjadi pusat pengembangan sapi lokal di Gunungkidul.
“Cukup berhasil selama ini. Masyarakat juga tekun dan konsisten,” kata dia.
Dirinya menambahkan, dinas saat ini juga terus mengawasi Rumah Pemotongan Hewan (RPH) yang ada di Gunungkidul untuk mengantisipasi adanya penyembelihan induk sapi produkif. Sebab menurutnya, Gunungkidul merupakan pabrik sapi di DIY.
“Tidak boleh kalau masoh masa produktif, nanti mematikan pabrik sapi. Kita saat ini sosialisasi kepada RPH untuk tidak melakukan pemotongan terhadap sapi induk betina,” pungkas dia.
-
Olahraga1 minggu yang lalu
Mengenal Demon Pratama, Pemuda Gunungkidul yang Masuk Timnas Bola Pantai Indonesia
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Bupati Copoti Reklame Tak Berizin yang Bertebaran di Gunungkidul
-
Sosial3 minggu yang lalu
Purna Tugas, Mantan Bupati Sunaryanta Pulang dengan Berlari 8 Km
-
Hukum3 minggu yang lalu
TNI dan Satgas PKH: Garda Terdepan dalam Penegakan Hukum Perkebunan Sawit Ilegal
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Bupati Endah Soroti Banyaknya Kasus Perselingkuhan yang Melibatkan ASN
-
Hukum3 minggu yang lalu
Terlibat Kasus Pemyimpangan TKD Sampang, Dirut Perusahaan Tambang Resmi Ditahan
-
Uncategorized1 minggu yang lalu
Sejumlah Siswa SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Gunungkidul Lolos SNBP
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Seorang Penambang Batu Meninggal Usai Tertimpa Runtuhan Batu Besar
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
MBG di Gunungkidul Tetap Berjalan Selama Ramadhan, Berikut Menu yang Akan Dibagikan
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Tren Takbir Keliling Gunakan Sound System, Ini Strategi Pemkab, FKUB dan Polisi
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Tebing di Tanjakan Clongop Longsor, Akses Jalan Ditutul Total
-
film3 minggu yang lalu
Film horor “Singsot: Siulan Kematian”, Bawa Petaka saat Magrib