Pemerintahan
Jadi Syarat Wajib, Wisatawan Luar DIY Harus Tunjukan Hasil Rapid Tes Antigen






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tetap membuka obyek wisata yang ada di Bumi Handayani di masa Pengetatan Secara Terbatas Kegiatan Masyarakat (PSTKM) pada 11 Januari sampai dengan 25 Januari 2021 mendatang.
Kendati demikian, pemerintah masih melakukan pembatasa jumlah kuota wisatawan sebanyak 50 persen. Selain itu, wisatawan dari luar wilayah DIY wajib menunjukan rapid tes antigen dengan hasil negatif.
Sekretaris Dinas Pariwisata Gunungkidul, Harry Sukomono mengatakan, dalam instruksi Gubernur dan bupati mengenai pengaturan destinasi wisata tidaklah banyak perubahan. Untuk itu, pemerintah selama penerapan PSTKM tetap akan melakukan uji coba destinasi wisata atau dengan kata lain tidak dilakukan penutupan.
“Hanya pembatasan 50 persen pengunjung dari kapasitas. Itu sudah kami terapkan dalam verifikasi dan uji coba selama 6 bulan terakhir, kuota disetiap destinasi sudah dihitung juga,” kata Harry Sukmono, Sabtu (09/01/2021).
Adapun pada masa PSTKM nantinya screening wisatawan akan dilakukan perketatan. Dimana di pintu masuk TPR mereka akan tetap dilakukan cek suhu badan. Kemudian bagi wisatawan dari luar DIY yang hendak masuk ke Gunungkidul wajib menunjukkan hasil rapid antigen yang menujukkan status negatif.
“Tambahan wajib rapid antigen untuk yang dari luar DIY itu. Nanti kita juga koordinasi dengan petugas TPR dari Dinas Pariwisata, Pokdariwis dan Kalurahan untuk benar-benar selektif,” imbuh dia.







Kawasan wisata sendiri hanya dibuka pada jam tertentu dimana jam operasional hanya sampai jam 18.00 WIB saja. Selepas itu, akan dilakukan penutupan. Kemudian seperti dengan kebijakan yang diterapkan, pada hari Jumat kawasan wisata akan ditutup dalam sehari untuk proses sterilisasi dan lainnya.
“Kalau untuk mereka yang masuk juga diwajibkan mengisi aplikasi e-visiting Jogja,” sambungnya.
Selain pembatasan pariwisata, pemerintah juga telah menetapkan pada sektor-sektor lainnya. Berkaitan dengan Hotel, Rumah Makan dan Restoran pemerintah juga melakukan pembatasan jam operasional maupun jumlah pengunjung.
Nantinya, rumah makan atau restoran hanya dibolehkan menerima tamu secara langsung 25 persen dari kapasitas tempat. Mengenai pembelian online tetap dilayani sesuai dengan jam buka yang telah ditentukan.
“Hanya 25 persen saja tamu yang boleh perkunjung. Protokol kesehatan juga nantinya akan diperketat,” tutur Badingah, Bupati Gunungkidul.
Bupati juga meminta instansi terkait tetap melakukan patroli di kawasan yang sekiranya ramai pengunjung. Sosialisasi juga akan terus diberikan kepada masyarakat agar nantinya lebih patih kembali.
Untuk sektor konstruksi sendiri tetap diperbolehkan berjalan 100 persen namun demikian perapan protokol kesehatan tetap harus dijaga.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
Sosial4 minggu yang lalu
Istri Wakil Bupati Gunungkidul Dilantik Jadi Ketua Tim Penggerak PKK, Ini Hal yang Akan Dilakukan
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis4 minggu yang lalu
PT Railink Raih Penghargaan 7th Top Digital Corporate Brand Award 2025
-
Uncategorized3 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
bisnis3 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
bisnis3 minggu yang lalu
Jelang Idulfitri, Daop 6 Yogyakarta Bagi 250 Paket Sembako kepada Para Porter