fbpx
Connect with us

Olahraga

Jaga Tetap Berprestasi di Bumi Handayani, Atlet Gunungkidul Butuh Perhatian

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Selain memiliki potensi wisata yang beragam, Kabupaten Gunungkidul sebenarnya juga memiliki potensi atlet-atlet berprestasi bahkan di tingkat nasional. Namun sayangnya, potensi yang ada ini seringkali hilang lantaran kurangnya perhatian dari pemerintah dan belum adanya fasilitas memadahi serta mumpuni.

Akibat keterbatasan yang ada itu, tak jarang atlet dan pelatih dengan prestasi itu justru lebih memilih keluar Gunungkidul dan menggantungkan keahlian mereka. Atau ada pula yang lebih memilih mengembangkan sayap dan membela di daerah lain. Hal ini menjadi sebuah ironi tersendiri, perlu adanya pemecahan bersama antara pemerintah, instansi terkait, serta dari masing-masing atlet.

Sekretaris Komisi Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Gunungkidul, Heri Santoso tidak memungkiri bahwa Gunungkidul bisa dikatakan sebagai gudangnya atlet di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Pemicunya sendiri cukup beragam, mulai dari ketertarikan terhadap dunia olahraga ataupun memang didikan sejak dulu bahwa orang Gunungkidul dikenal sebagai orang yang ulet, pekerja keras dan lainnya.

Berita Lainnya  Raport Merah Prestasi Olahraga Gunungkidul, KONI Salahkan Pemerintah

Namun memang, kondisi ini belum begitu diimbangi dengan perhatian pemerintah yang maksimal. Dicontohkan, Bumi Handayani memiliki garis pantai kurang lebih 72 km dari Purwosari sampai Girisubo, sebenarnya bibir pantai yang agak luas cocok untuk kegiatan olahraga seperti Voli Pasir atau Voli Pantai. Atlet-atlet dan pelatih dengan jam latihan padat yang diakui hingga nasional sebenarnya ada di Gunungkidul.

Namun sayangnya potensi tersebut belum dimanfaatkan dengan baik. Sehingga pantai yang ada hanya sekedar obyek wisata saja, masih belum bisa melebar untuk menunjang kegiatan olahraga.

Hanya di Pantai Sepanjang itu. Tapi juga tidak mesti digunakan. Voli pantai (pasir) kita sebenarnya bagus, unggul jika dibandingkan dengan voli in door,” kata Heri Santoso.

Hal itu sangat perlu disikapi, agar atlet-atlet ini mendapat perhatian dan mereka memiliki alur yang jelas kedepannya. Sehingga atlet dari Gunungkidul tidak lagi dibajak ataupun kabur ke daerah lain untuk mengembangkan kemampuan dan menunjukkan skill mereka.

Berita Lainnya  PON XXI Aceh, PDBI Gunungkidul Sabet Juara Umum 2

“Memang betul sekarang ini perhatian pemerintah ada, tapi itu kurang. Diakui atau tidak, banyak pelatih dan atlet yang justru bergabung ke daerah lain dengan artian tidak membela Gunungkidul dalam kompetisi. Padahal jelas mereka adalah warga Gunungkidul,” ucapnya.

Sebenarnya ada beragam cabang olahraga di Gunungkidul yang memiliki potensi besar dan telah mencetak atlet ternama. Seperti misalnya yang unggul adalah cabor atletik, bela diri, sepak bola, dan beberapa jenis lainnya.

Disinggung mengenai siapa sebenarnya yang memiliki tanggungjawab dalam menghidupkan dan memperhatikan olahraga, ia mengatakan jika semua lini memiliki porsi yang sama. Baik pemerintah, KONI, Pengurus Cabang Olahraga Kabupaten (pengkab), dan atlet memiliki peranan penting.

“Semua harus terlibat didalamnya. Ada porsi-porsi yang harus dipenuhi, misalnya saja fasilitas latihan yang mempuni, memadahi dan standar. Gunungkidul belum ada, banyak dari mereka latihan,” imbuh Heri.

Tahun 2020 ini bisa saja menjadi evaluasi yang besar untuk dikemudian hari membawa perubahan. Seharusnya 2021 kedepan bisa menjadi langkah eksekusi untuk membangkitkan dunia olahraga Gunungkidul.

Berita Lainnya  Penipu Bermodus Pendata Bantuan Kembali Beraksi, Bawa Kabur Emas Belasan Juta Dari Lansia Warga Playen

Lebih lanjut ia mengungkapkan berkaitan dengan perhatian pemerintah sebenarnya sangat diperlukan sekali oleh para atlet dalam menentukan langkah. Di lapangan sendiri, banyak atlet berprestasi yang kemudian meninggalkan keahlian dan kemampuannta dibidang olahraga karena merasa tidak tahu arah dan tidak ada wadah untuk menampungnya.

Untuk itu, sejak beberapa tahun lalu pemerintah mulai intens melakukan komunikasi dan mengambil sikap untuk memberikan space tersendiri bagi atlet. Salah satu yang diberikan adalah, adanya plot tersendiri bagi atlet berprestasi untuk mengikuti rekruitmen THL ataupun CPNS.

Ini yang masih perlu ditingkatkan kembali. Agar mereka bisa ikut membangun daerah dengan potensi yang mereka miliki,” pungkas dia.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler