Peristiwa
Jalani Persiapan Puncak Ibadah Haji, Begini Kondisi Jamaah Calon Haji Asal Gunungkidul di Mekkah






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Ratusan jamaah calon haji asal Kabupaten Gunungkidul saat ini telah melaksanakan persiapan kegiatan puncak ibadah haji. Perbedaan suhu udara yang cukup drastis menjadi kendala tersendiri. Bahkan diketahui, seorang jamaah sempat mengalami perawatan medis lantaran kondisi kesehatannya menurun.
Petugas Kloter 22 Jamaah Haji Asal Kabupaten Gunungkidul yang saat ini di Makkah, Arab Saudi, Mutohar ketika dihubungi pidjar-com-525357.hostingersite.com mengatakan, semua jamaah haji asal Gunungkidul saat ini dalam keadaan sehat. Namun ada satu jamaah calon haji yang sempat mendapatkan perawatan medis lantaran mengalami penurunan kondisi kesehatan yakni, Suprihatin (65) warga Desa Pulutan Kecamatan Wonosari.
“Beliau sempat sakit dan dirawat di Kantor Kesehatan Haji Indonesia di Makkah, tapi Alhamdulillah hanya dirawat sehari dan sembuh,” jelasnya, Jumat (09/08/2019).
Ia menambahkan, saat ini para jamaah calon haji asal Kabupaten Gunungkidul menginap Hotel Al Kiswah 1 Sektor 10 Jarwal. Setiap harinya jamaah melaksanakan sholat ke Masjidil Haram karena jaraknya relatif dekat.
“Hanya sekitar 15 menit dari hotel, ada yang jalan kaki, ada yang naik Bus Shalawat,” kata Mutohar.







Selama di tanah suci, para jamaah juga banyak yang melaksanakan umroh sunnah. Adapula yang melaksanakan city tour sekaligus diakhiri dengan umroh sunnah.
“Selain fasilitas yang sangat mumpuni, dalam sehari-harinya para jamaah haji ini mendapatkan menu makanan yang sangat Indonesia,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Haji Kantor Kemenag Gunungkidul, Muhammad Yusuf mengatakan, untuk calon jamaah haji asal Gunungkidul sendiri saat ini berjumlah 237 orang. Saat ini Arab Saudi dalam kondisi panas yang mencapai 42 derajad namun para jamaah asal Kabupaten Gunungkidul mampu menyesuaikannya dengan baik.
“Kepada para jamaah haji sendiri di setiap kegiatan disarankan oleh petugas kloter untuk menggunakan masker yang telah disemprot air. Memang suasananya juga tidak jauh dari Indonesia, karena di Kabupaten Gunungkidul sudah terbiasa dengan suhu yang relatif tinggi sampai 33 derajad di Gunungkidul, namun tetap kami sarankan pakai payung dan masker,” imbuhnya.
Saat ini persiapan itu sendiri difokuskan untuk para jamaah haji beristirahat. Menurut Yusuf, istirahat perlu dilaksanakan untuk mencegah terforsirnya para jamaah karena ibadah-ibadah sunnah.
“Semua dalam keadaan sehat dan siap untuk menjalankan armazuna sunnah,” tutur Yusuf.