fbpx
Connect with us

Pemerintahan

Jatah Baru Digunakan Kurang Dari 40 %, Stok Pupuk Bersubsidi Dipastikan Aman Hingga Akhir Tahun

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Para petani di Gunungkidul patut berlega hari. Pasalnya, Dinas Pertanian (Distan) Gunungkidul menjamin stok pupuk bersubsidi aman hingga tahun depan.

Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian Gunungkid Raharja Yuwono mengatakan saat ini, pihaknya telah menyalurkan sedikitnya 2057,65 ton pupuk bersubsidi jenis urea kepada para petani. Ribuan ton pupuk ini didistribusikan selama rentang waktu Januari hingga Juni 2018.

Gunungkidul sendiri pada tahun ini mendapatkan jatah sebanyak 11.930 ton pupuk urea bersubsidi. Dengan prosentase penggunaan yang masih cukup kecil tersebut, yaitu hanya 17,25 %, Raharjo meyakini bahwa stok ini masih sangat aman.

“Kemungkinan nanti pas musim penghujan permintaan akan kembali meningkat,” kata Raharjo, Senin (20/08/2018).

Berita Lainnya  Gagal Panen Terparah Jadi Pelajaran, Petani Diminta Gunakan Benih Yang Tahan Kekeringan

Tak hanya jenis urea saja, dua jenis pupuk bersubsidi lainnya yakni NPK serta pupuk SP-36 juga tidak ada kendala terkait stok. Adapun untuk alokasi pupuk NPK sebanyak 5765 ton dan realisasinya sampai dengan Juni baru digunakan sebanyak 1577 ton atau 27,37 %.

Sementara untuk pupuk SP-36 dengan kuota alokasi 907 ton yang terealisasi sampai Juni sebanyak 345 ton atau 38%.

“Semua masih aman, para petani bisa tenang,” bebernya.

Raharja mengatakan hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan penyalahgunaan pupuk. Adapun Distan telah berkoordinasi dengan kepolisian jika ada indikasi pelanggaran hukum terkait kecurangan distribusi pupuk bersubsidi. Pihaknya tak segan-segan untuk melakukan penindakan jika nantinya menemukan indikasi adanya penyelewengan pupuk bersubsidi.

Berita Lainnya  Pemkab Gunungkidul Serahkan Kembali Wisma Wanagama Kepada UGM

Silahkan warga melapor (jika ada penyimpangan), kita akan proses secara hukum,” ucapnya.

Sementara itu seorang petani di Desa Genjahan, Kecamatan Ponjong, Wiyono (46) mengaku belum menebus pupuk dari Gapoktan. Hal ini lantaran saat ini masih masuk musim kemarau sehingga aktifitas pertanian belum maksimal.

Biasanya, penebusan pupuk bersubsidi akan dilakukan saat mulai musim penghujan.

Berdasarkan pengalaman musim tanam tahun lalu, pupuk bersubsidi di wilayahnya aman karena datang tepat waktu. Jauh hari, anggota kelompok tani juga berkomunikasi dengan anggota yang lain ketika hujan mulai turun.

“Kita menunggu kabar dari Ketua Gapoktan di sini,” pungkasnya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler