Pemerintahan
Jumlah Kasus Terus Menurun Hingga Hari Terakhir Penerapan PPKM Level 3, Gunungkidul Akan Turun Level?





Wonosari, (pidjar.com.)–Hari Senin (18/10/2021) ini merupakan hari terakhir PPKM level 3 sejak diperpanjang untuk kesekian kalinya. Pemerintah Pusat nanti akan mengumumkan wilayah aglomerasi DIY yang di dalamnya ada Gunungkidul apakah akan bertahan di PPKM level 3 atau dapat turun ke level 2. Keputusan penurunan level sendiri nantinya akan sangat penting dalam hal pembukaan obyek wisata di Gunungkidul yang memang sejak awal Juli 2021 silam telah ditutup total.
Peluang Gunungkidul untuk mendapatkan penurunan level sendiri cukup besar. Hal ini lantaran, jumlah kasus aktif telah mengalami penurunan yang signifikan. Merujuk data harian Dinas Kesehatan Gunungkidul pada kondisi kasus aktif covid19 di Gunungkidul, saat ini tercatat kasus aktif covid19 di Gunungkidul menyisakan 69 pasien. Selain itu, vaksinasi di Gunungkidul sendiri telah mencapai lebih dari 70%. Pada hari Minggu (17/10/2021) kemarin tercatat hanya terjadi penambahan kasus aktif sebanyak 3 kasus dan nihil kematian. Bahkan pada hari Jumat (15/10/2021) tercatat tidak terjadi kasus baru penularan covid19 di Gunungkidul.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty, menyampaikan jika melihat kondisi dinamika kasus covid19 di Bumi Handayani, seharusnya dapat turun level PPKM ke level 2. Menurutnya, penularan covid19 di Gunungkidul tiap harinya rata-rata tercatat di satu digit saja. Pihaknya juga masih menunggu apakah level PPKM di wilayah aglomerasi DIY masih bertahan ataupun turun level.
“Seharusnya sudah bisa turun level, tapi kita tunggu saja karena DIY satu aglomerasi,” ungkapnya, Senin (18/10/2021).
Dari hasil evaluasi selama dua minggu penerapan PPKM level 3 di Gunungkidul ini, ia menyampaikan jika hasil evaluasi dan penerapan di lapangan sangat baik. Hal tersebut terbukti dengan dinamika kasus covid19 di Gunungkidul yang konsisten menurun.
“Hasil evaluasinya sangat-sangat baik. Kasus menurun drastis rata-rata tinggal satu digit sehari,” ujar Dewi.
Catatan penting yang ia berikan ialah dengan munculnya klaster di pondok pesantren beberapa waktu lalu. Adanya klaster penularan di pondok pesantren tersebut menjadi peringatan bagi semua pihak. Meskipun kasus covid19 di Gunungkidul sudah melandai, bukan kemudian menjadi alasan untuk masyarakat melonggarkan penerapan protokol kesehatan saat beraktifitas. Ia berharap agar masyarakat dapat secara tertib menerapkan protokol kesehatan di segala kegiatannya.
Dari data Dinas Kesehatan Gunungkidul, saat ini kasus terkonfirmasi covid19 di Gunungkidul tercatat sebanyak 17.879 kasus dengan rincian sebanyak 16.785 orang dinyatakan sembuh, sebanyak 1.025 orang meninggal dunia, dan 69 orang masih menjalani perawatan.


-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Tabrakan di Kepek, 2 Pelajar SMA Tewas
-
Hukum2 minggu yang lalu
Ajak Check In Bocah SD, Remaja 19 Tahun Diamankan Polisi
-
Kriminal2 minggu yang lalu
Klithih Beraksi di Jalan Wonosari-Jogja, Serang Pemotor Wanita
-
Hukum2 minggu yang lalu
Siswi SMP Disetubuhi Kakeknya Hingga Berkali-kali
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Dipicu Hamil di Luar Nikah, Ratusan Anak di Gunungkidul Ajukan Dispensasi Nikah
-
Kriminal2 minggu yang lalu
Tertangkap Bobol Home Stay, Dua Pelajar Babak Belur
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Ikuti Google Map, Pengemudi Wanita dan Anaknya Tersesat Hingga ke Tengah Hutan
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Mengaku Hendak Diadopsi, Bayi 1 Hari Ternyata Dijual di Media Sosial
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Gedung Pusat Oleh-oleh Produk Gunungkidul Dibangun di Kawasan Krakal
-
Pariwisata3 minggu yang lalu
Jaya Hingga Ambruknya Obyek Wisata Sri Gethuk Yang Sempat Hits
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
JJLS Tersambung 2025 dan Kekhawatiran PHRI Jalur Kota Sepi Wisatawan
-
Info Ringan4 minggu yang lalu
Mencicipi Apem Jawa Sang Raja Yang Digadang Jadi Oleh-oleh Khas Gunungkidul