fbpx
Connect with us

Pendidikan

Jumlah Lulusan SD Jauh Lebih Sedikit, 5 SMP dan MTs Sampai Tak Dapat Siswa Baru

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Gunungkidul menjamin seluruh siswa lulusan SD pada tahun 2019 ini dapat melanjutkan sekolah ke jenjang SMP. Jumlah lulusan SD pada tahun ini yang berjumlah lebih sedikit dibandingkan dengan kursi yang tersedia membuat semua lulusan SD bisa tertampung. Namun demikian, adanya perbedaan jumlah yang signifikan tersebut membuat tak semua kuota di SMP terpenuhi. Bahkan, ada sejumlah SMP yang sampai tidak mendapatkan siswa baru pada tahun ajaran 2019/2020 ini.

Kepala Disdikpora Gunungkidul, Bahron Rosyid mengungkapkan, saat pihaknya bisa memastikan dan menjamin seluruh lulusan SD dapat melanjutkan sekolah ke jenjang SMP. Terpantau pada PPDB tahun ajaran 2019/2020 ini, seluruh lulusan SD bisa tertampung dan melanjutkan studinya. Namun begitu, Bahron juga menyebut bahwa saat ini, ada sejumlah sekolah yang kekurangan siswa dan bahkan tidak mendapatkan siswa baru.

Berita Lainnya  Pemabuk dan Penjudi Tak Bisa Daftar, Apa Saja Syarat Lain Jadi Calon Bupati Gunungkidul?

“Ada 5 SMP, MTS baik negeri dan swasta yang pada PPDB tahun ini tidak mendapatkan siswa,” ujar Bahron, Kamis (18/07/2019).

Meski demikian, Bahron enggan menjelaskan sekolah-sekolah mana saja yang tidak mendapatkan siswa baru pada tahun ajaran ini.

Ia menjelaskan, kekurangan siswa ini karena lulusan SD pada tahun ini jauh lebih sedikit jika dibanding dengan jumlah kuota di tingkat SMP. Ia menjelaskan, pada tahun ini hanya ada 9.572 lulusan SD. Sedangkan kuota di SMP yang tersedia adalah sejumlah 12.000 kursi.

“Kalau untuk MTs Negeri dari 9 sekolah yang ada, hanya 3 yang penuh,” kata Bahron.

Ia menjelaskan, kurangnya siswa ini bukan dikarenakan faktor putus sekolah. Namun lebih dikarenakan minimnya jumlah siswa lulusan yang ada saat ini.

Berita Lainnya  SPSI: Banyak Perusahaan di Gunungkidul Yang Tak Upah Buruh Sesuai UMK

“Saya kira semua orang tua tidak tega melihat anaknya jika putus sekolah, ini karena memang anaknya tidak ada,” terang dia.

Lebih lanjut dikatakan, untuk tingkat sekolah dasar, ada 4 SD yang tidak memiliki siswa baru. Bahkan dari jumlah tersebut 3 diantaranya berstatus sekolah negeri.

“Kita tidak bisa memenuhi kuota siswa. Karena memang siswanya tidak ada,” terang dia.

Ia menjelaskan, dengan tidak adanya siswa baru di sejumlah sekolah, pihaknya juga langsung melakukan perubahan cara kerja bagi para guru kelas. Menurunya, untuk para guru yang tidak mempunyai siswa didik akan ditarik dan diberikan tugas baru.

“Ya tidak mungkin kita suruh nunggu ruangan kosong tanpa siswa. Kan ada program kelas rangkap, jadi nanti satu guru bisa mengajar dua kelas, tentu dengan ilmu yang sudah dikuasainya,” terang Bahron.

Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler