fbpx
Connect with us

Peristiwa

Kades Digerebek di Rumah Janda, Warga Bleberan Kembali Demo Tuntut Pelengseran

Diterbitkan

pada

BDG

Playen,(pidjar.com)–Balada penggerebekan Kepala Desa Bleberan, Supraptono beberapa waktu lalu di rumah seorang wanita di Desa Mulo, Kecamatan Wonosari terus bergulir. Insiden tersebut rupanya merembet kepada jabatan Supraptono sebagai kepala desa. Puluhan warga Desa Bleberan beberapa kali menggelar aksi demo menuntut lengsernya Supraptono. Ia dianggap memiliki cacat moral dan tak lagi layak memimpin masyarakat Desa Bleberan.

Senin (26/03/2018) siang tadi, puluhan warga Bleberan kembali menggelar aksi demonstrasi di balai desa setempat. Sama seperti aksi sebelumnya, warga menuntut sang kepala desa untuk mundur.

Tindakan kepala desa yang diduga berselingkuh tersebut dinilai sangat mencemarkan nama Desa Bleberan.

“Jangan membisu di balik supremasi hokum, rakyat Bleberan anti kekerasan. Mundur pak lurah,” ucap salah seorang warga dalam orasinya.

Salah seorang demonstran, Supriyanto, tuntutan ini dilancarkan mengingat apa yang dilakukan sang kepala desa dinilai sudah keterlaluan. Meski kemudian secara hukum tidak terbukti, akan tetapi seharusnya secara moral dan etika, Supraptono seharusnya sudah merasa bahwa dirinya tak lagi layak memimpin Bleberan.

Berita Lainnya  Diduga Salah Minum, Wastono Meninggal Misterius Saat Mancing

“Apalagi Bleberan ini dikenal sebagai desa yang masyarakatnya sangat religious,” ucap dia.

Supriyanto Bersama warga lainnya bersikukuh akan meneruskan kasus ini hingga Supraptono dicopot dari jabatan kepala desa. Jika nantinya kepala desa tidak mau mundur, ia akan mengambil langkah dengan melaporkan kepala desa ke Pemerintah Kabupaten Gunungkidul.

“Kepala desa yang seharusnya menjadi teladan malah melakukan hal-hal yang tidak senonoh. Kami tetap menuntut Supraptono dicopot,” tandas dia.

Ketua Badan Permusyawarakatan Desa (BPD) Bleberan, Kartono kepada wartawan menjelaskan bahwa desakan mundur terhadap Kepala Desa Bleberan memang cukup kuat dari masyarakat. Hingga saat ini, pihaknya telah menerima ratusan surat yang pada intinya meminta Supraptono dicopot.

“Ada 148 surat yang masuk kepada kami yang menuntut lurah mundur. Ada juga sekitar 6 surat yang menuntut kepala desa meminta maaf dan akan lebih baik jika kemudian digantikan oleh tokoh lainnya,” papar Kartono.

Berita Lainnya  Cerita Tragis Tragedi Kandang Ayam Maut, Aksi Heroik Sugiran Yang Korbankan Nyawa Untuk Selamatkan Istri

Sementara Kepala Desa Bleberan, Supraptono menolak untuk mengundurkan diri. Namun demikian, ia tetap menghormati apapun nantinya keputusan dari Pemkab Gunungkidul terkait nasibnya. Pada kesempatan ini ia juga meminta maaf secara pribadi atas apa yang terjadi sehingga lantas menjadai ramai di media massa.

“BPD telah mengajukan permohonan resmi kepada Bupati Gunungkidul, dan saat ini masih menunggu jawaban. Mari kita menghormati proses yang ada,” tutup dia.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Supraptono awal Maret silam digerebek oleh warga Desa Mulo, Kecamatan Wonosari saat tengah berduaan di rumah seorang janda. Supraptono yang sempat melarikan diri kemudian dibekuk warga dan lantas dibawa ke Mapolsek Wonosari.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler