Sosial
Kaget Penangkapan Teroris di Gunungkidul, Kemenag Sebut Radikalisme Menyebar Lewat Media Sosial






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Penggerebekan terduga teroris yang dilakukan oleh Densus 88 di rumah Mar warga Padukuhan Ngunut Tengah, Desa Ngunut, Kecamatan Playen, Rabu (20/11/2019) mengundang perhatian sejumlah pihak. Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Gunungkidul menyatakan kaget dengan insiden ini. Selama ini, pihak Kemenag tidak menyangka paham radikalisme muncul di tengah kerukunan umat bergama yang terjalin dengan baik di Gunungkidul.
Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gunungkidul, Aidi Johansyah mengatakan, pihaknya selama ini terus menjaga kondusifitas kerukunan agama di Gunungkidul. Kemenag juga senantiasa melakukan pendampingan terhadap organisasi masyarakat (ormas) keagamaan. Bahkan Aidi berani memastikan, ormas keagamaan yang ada di Kabupaten Gunungkidul tidak ada yang mengajarkan paham radikalisme.
“Kita khawatir, paham radikalisme ini subur dan menyebar melalui media sosial,” ucap Aidi, Jumat (22/11/2019).
Lebih lanjut ia menjelaskan, selama ini pihaknya secara intens melakukan sosialisasi, pembinaan dan juga pemberian bantuan dana keagamaan. Meski demikian, ia menyadari, bahwa mengidentifikasi keberadaan teroris memang cukup sulit dilakukan oleh pihaknya.
“Selama ini yang kami dampingi ya NU, Muhammadiyah, MUI, FKUB, IPHI, FKPP, DMI dan lain sebagainya, mereka jelas tidak terpapar paham radilakisme,” paparnya.







Pihaknya terus menghimbau masyarakat menjaga persatuan dan kerukunan antar umat beragama. Ia juga meminta masyarakat menjaga keamanan lingkungan.
“Jangan beri celah paham radikalisme masuk di tengah-tengah kerukunan kita,” ujar dia.