Pemerintahan
Kalurahan di Gunungkidul Didorong Untuk Terapkan Kebijakan Inklusif






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Pemerintah Kabupaten Gunungkidul mendorong pemerintah kalurahan untuk mampu menerapkan dan mewujudkan pemerintahan yang ramah kepada penyandang disabilitas. Tak hanya penetapan dan penerapan kebijakan sebagai daerah yang inklusif, namun juga sarana prasarana yang memadahi. Dengan demikian, diharapkan kelompok rentan ini bisa mendapatkan perhatian yang lebih dari pemerintah.
Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Gunungkidul, Wijang Eka Aswana menuturkan, pemerintah terus mendorong kalurahan yang sekiranya mampu menjadi kalurahan inklusif sesuai dengan aturan yang berlaku. Dari pemerintah kabupaten sendiri mendorong pemerintah kalurahan lantaran di tingkat bawah merupakan lembaga yang berhadapan langsung memberikan pelayanan pada masyarakat dan kelompok rentan.
“Kita gandeng pemerintah kalurahan karena jika Dinas bergerak sendiri tentu tidak bisa. Kendalanya ada pada penganggaran, mengingat kemampuan keuangan tidak mencukupi,” kata Wijang Eka Aswana, Jumat (10/07/2020).
Adanya Kalurahan Inklusif ini diharapkan memang ada perhatian dan keperdulian lebih kepada kelompok rentan. Mulai dari ketersediaan infrastruktur yang memadahi maupun keterlibatan para disabilitas dalam segala kegiatan dan jalannya pemerintahan.
“Kalau di tingkat kalurahan saya rasa pendampingan dan sosialisasi akan jauh lebih jalan. Juga berkaitan dengan anggaran juga tersedia,”tambahnya.







Perhatian dan kepedulian sendiri sangatlah diperlukan oleh para penyandang disabilitas. Menurut Wijang, secara psikologis mereka paling tidak merasa sejajar dengan warga lainnya, tidak dibeda-bedakan. Mengingat disabilitas sendiri juga memiliki keahlian dan kelebihan di tengah keterbatasan yang ada.
Sementara itu, Kasi Rehabilitasi Dinas Sosial, Winarto menuturkan, hingga saat ini telah ada tiga Kalurahan di Kabupaten Gunungkidul yang menetapkan sebagai Kalurahan Inklusif. Tiga Kalurahan tersebut adalah Kalurahan Beji, Kapanewon Patuk; Kalurahan Plembutan, Kapanewon Playen; dan Kalurahan Nglipar, Kapanewon Nglipar. Untuk di Kalurahan Rejosari, Kapanewon Semin sendiri juga menjadi rintisan kalurahan inklusif.
“Diharapkan pemenuhan hak-hak disabiltas dapat terpenuhi kemudian masyarakat peduli pada disabilitas karena sesama manusia sama hak-haknya,” jelas Winarto.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Sosial1 minggu yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks