Pariwisata
Kantongi Persyaratan, Enam Obyek Wisata Diajukan Untuk Uji Coba Pembukaan



Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Pemerintah Kabupaten Gunungkidul mengajukan enam lokasi wisata untuk diujicobakan dibuka selama masa PPKM Level 3 di wilayah Aglomerasi Daerah Istimewa Yogyakarta. Keenam lokasi wisata tersebut dipastikan sudah siap untuk dicobakan karena telah memiliki sertifikat CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability). Untuk bisa dibuka, obyek wisata memang membutuhkan izin dari Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Sekretaris Dinas Pariwisata Gunungkidul, Harry Sukmono mengatakan, sudah ada enam lokasi wisata Gunungkidul yang diajukan untuk mendapatkan uji coba pembukaan. Adapun obyek-obyek wisata tersebut antara lain Baron, Kali Suci, Kawasan Goa Pindul, Gunung Gentong, Watu Lumbung dan Bejiharjo Edupark. Lokasi wisata tersebut disebutnya telah memenuhi persyaratan untuk bisa dibuka sesuai dengan ketentuan yang tertuang pada Peraturan Menparekraf dan juga Imendagri.
“Para pelaku wisata sudah siap untuk diujicobakan, tergantung nanti yang diizinkan yang mana,” kata Harry, Rabu (06/10/2021).
Harry menambahakan, untuk teknis meminimalisir kerumunan saat obyek wisata tersebut dibuka akan segera dikoordinasikan. Ia memprediksi akan ada kenaikan kunjungan wisata di masa uji coba nantinya.
“Ada aturan di Permenperekraf soal jumlah kunjungan, tentu kami akan bekerjasama dengan aparat penegak hukum,” jelasnya.
Namun begitu Harry menambahkan, nantinya seluruh keputusan mengenai uji coba pembukaan pariwisata Gunungkidul ini sepenuhnya di tangan kementrian. Pihaknya akan melaksanakan apapun keputusan pemerintah pusat.
“Semua kewenangan Kemenparekraf,” lanjut dia.
Sementara itu, Ketua Pokdarwis Gunung Gentong Gedangsari, Subardi mengaku antusias dalam mengurus sertifikasi CHSE tersebut. Ia sendiri berharap dunia pariwisata untuk pelan-pelan bangkit.
“Sertifikat CHSE sendiri merupakan wujud kesiapan kami sebagai pelaku wisata dalam menyambut tamu, harapan kami dunia pariwisata segera bangkit,” kata Subardi.
Bupati Gunungkidul, Sunaryanta menambahkan, selain mengajukan enam obyek wisata dan mempersiapkan protokol kesehatan, pihaknya tak bisa berbuat banyak berkaitan dengan sektor pariwisata. Hal ini karena berkaitan dengan kebijakan langsung pemerintah pusat.
“Kalau kami sering melakukan peninjauan dari sisi sarana dan fasilitas sudah siap. Mereka juga sudah mengajukan QR code Peduli Lindungi dan sertifikat CHSE secara mandiri,” tandas Sunaryanta.
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Masa Jabatan Tinggal Menghitung Hari, Sunaryanta : Kembali ke Orang Tua dan Bertani
-
Sosial4 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Dikukuhan Sebagai Ketua Pengurus Daerah Keluarga Organisasi Tarung Derajat
-
Sosial3 minggu yang lalu
Gilang dan Salma Dinobatkan Sebagai Dimas Diajeng Gunungkidul 2025
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Progam Makan Bergizi Gratis Mulai Dilaksanakan di Gunungkidul
-
Sosial3 minggu yang lalu
Festival Umuk Kampung, Merayakan Kelestarian Kota dengan Merawat Tradisi
-
Sosial3 minggu yang lalu
Berkenalan dengan Ekawati Rahayu Putri, Calon Ketum HIPMI DIY yang Visioner
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Asmat Pro Group Helat Jogja Fashion Parade 2025, Usung tema Pararellel Aesthetics
-
Sosial4 minggu yang lalu
Kasus Kesehatan Mental Tinggi, Gunungkidul Kolaborasi dengan IPI untuk Penanganan dan Antisipasi
-
film3 minggu yang lalu
LSB PP Muhammadiyah Luncurkan Film “Djuanda: Pemersatu Laut Indonesia”
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Kasus Antraks Kembali Ditemukan di Gunungkidul
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Asmat Pro Berikan Award 2025 pada Sejumlah Model saat Wisuda, Termasuk Desainer Cilik
-
Sosial2 minggu yang lalu
Purna Tugas, Mantan Bupati Sunaryanta Pulang dengan Berlari 8 Km