Peristiwa
Kasus Sapi Mati Masih Terjadi, Hasil Pemeriksaan Bukan Karena Antraks


Karangmojo,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Rentetan ternak mati masih terjadi di Kabupaten Gunungkidul. Senin (10/02/2020), kasus ternak mati terjadi di padukuhan Candi VI, RT 01 RW 06, Desa Jatiayu, Kecamatan Karangmojo. Ternak sapi milik Riyadi ditemukan mati sekitar pukul 05.00 WIB setelah seminggu mengalami sakit.
Babhinkamtibmas Desa Jatiayu, Aiptu Christianto mengatakan, sapi tersebut telah sakit sejak satu minggu silam. Pemilik sapi pun sempat memanggil dokter untuk mengobati ternak sapi itu.
“Sudah ditangani dokter tapi pada Senin pagi tadi ditemukan mati,” kata Christianto, Senin siang.
Lebih lanjut dikatakan, peristiwa matinya ternak itu pun kemudian dilaporkan ke aparat desa dan UPT Puskeswan Kecamatan Karangmojo. Dari hasil pemeriksaan, sapi tersebut mati bukan karena antraks, namun mengalami servik (patah tulang) leher. Karena sapi sudah dalam keadaan mati, oleh petugas Puskeswan disampaikan, agar sapi tersebut tetap dikubur.
“Sapi dikubur oleh warga dengan disaksikan oleh petugas dari Puskeswan Karangmojo, perangkat desa, Bhabinkamtibmas Desa Jatiayu, dan warga sekitar,” kata dia.
Sebelumnya diketahui, dalam kurun waktu satu bulan sejak akhir Desember 2019 hingga akhir Januari 2020 Pemerintah mencatat ada lebih dari 100 hewan ternak milik warga mati. Dari jumlah tersebut, hanya ada 6 hewan yang ditetapkan positif antraks, sedangkan lebih dari jumlah itu mati akibat keracunan dan gangguan kesehatan lainnya. Rinciannya ada 78 ekor sapi dan 25 ekor kambing mati sampai Selasa (28/01/2020).
-
event3 hari yang lalu
Gunungkidul Geopark Night Specta Kembali Digelar, Simak Jadwal dan Bintang Tamunya
-
Uncategorized3 hari yang lalu
Perebutan Gelar Triple Crown 2025 di Indonesia Indonesia Derby 2025
-
Sosial2 hari yang lalu
Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit Tingkatkan Kapasitas Petani di Sumatera Utara
-
musik3 hari yang lalu
Tahun ke-11, Prambanan Jazz Festival Gaet Kenny G dan EAJ
-
Budaya3 hari yang lalu
Yogyakarta International Dance Festival Digelar di Jogja, Diikuti 8 Negara