Pemerintahan
Keikutsertaan Pria Dalam Program KB di Gunungkidul Baru Lima Persen






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)– Kesadaran pria di Gunungkidul untuk mengikuti program Keluarga Berencana (KB) masih rendah. Baru sebesar 5% pria dari ratusan ribu pasangan usia subur di Gunungkidul yang mengikuti program KB.
Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan KB, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kalurahan, Pengendalian Penduduk dan KB Gunungkidul, Muhammad Amirudin, mengatakan jika rendahnya pria mengikuti program KB disebabkan beberapa faktor. Salah satunya ialah terbatasnya metode KB yang saat ini tersedia. Disebutnya jika untuk pria, metode yang saat ini tersedia ialah dengan menggunakan kondom dan vasektomi.
“Kesadaran pria di Gunungkidul ikut KB masih rendah yaitu baru 5% saja,” ucap Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan KB, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kalurahan, Pengendalian Penduduk dan KB Gunungkidul, Muhammad Amirudin, Rabu (08/03/2023).
Selain itu rendahnya pria yang mengikuti program KB juga disebabkan oleh adanya kekhawatiran akan mengganggu kesehatannya. Menurutnya hal itu justru keliru, karena metode tersebut telah melalui penelitian yang mendalam. Ia mencontohkan seperti adanya kasus yang mana seseorang justru menjadi lebih sehat setelah mengikuti program KB dengan metode vasektomi.
“Kebetulan dia dulu juga penyuluh KB, sebelum ikut vasektomi itu dia mudah sakit tapi setelah ikut justru jadi sehat. Menurut dokter itu pengaruh dari vasektomi yang membuat kondisinya jadi lebih sehat,” jelasnya.







“Ada juga yang enggan ikut vasektomi karena beranggapan akan jadi loyo karena dianggap sama dengan kebiri,” imbuhnya.
Berbanding terbalik dengan pria, dari data yang ia miliki program KB lebih banyak diikuti oleh perempuan. Hal itu dikarenakan lebih banyaknya metode KB yang tersedia. Saat ini pihaknya mencatat terdapat 110.692 pasangan usia subur di Gunungkidul, yang mana yang belum tersasar program KB sebanyak 15.568 pasangan saja.
Pihaknya terus mendorong agar pasangan usia subur dapat mengikuti program KB, karena dengan KB menurutnya dapat mewujudkan masyarakat yang sejahtera khususnya bagi ibu dan anak serta mengendalikan pertambahan penduduk.
“Kebanyakan perempuan yang melakukan KB karena pilihannya banyak seperti IUD, implan, suntik, pil, dan steril tubektomi. Sekarang yang belum tersasar sebesar 15% pasangan usia subur dari 110.692 pasangan,” tutup Amir.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis4 minggu yang lalu
PT Railink Raih Penghargaan 7th Top Digital Corporate Brand Award 2025
-
Uncategorized3 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
bisnis3 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks
-
bisnis3 minggu yang lalu
Jelang Idulfitri, Daop 6 Yogyakarta Bagi 250 Paket Sembako kepada Para Porter