fbpx
Connect with us

Pemerintahan

Kekeringan Terus Meluas, Dropping Air BPBD Dilaksanakan Lebih Awal

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Kekeringan saat ini terus meluas di Gunungkidul. Mengantisipasi dampak bencana tahunan ini terhadap masyarakat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul merencanakan untuk mulai melaksanakan dropping air mulai awal bulan Juni mendatang. Saat ini, BPBD tengah melakukan koordinasi bersama Panewu untuk mengetahui kepastian data kawasan maupun warga yang terdampak kekeringan.

Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Gunungkidul, Handoko menuturkan, hingga saat ini, sudah ada beberapa kapanewon yang mengajukan dropping air. Diantaranya yang sudah mengajukan permohonan adalah Kapanewon Tepus, Kapanewon Panggang, dan Kapanewon Saptosari. Sementara untuk kapanewon-kapanewon lainnya, baru memulai tahap komunikasi dengan BPBD.

“Untuk data sementara di Saptosari ada 38 padukuhan dengan jumlah 1.935 KK, yang lainnya masih dalam proses datanya. Kami harapkan sebelum 1 Juni ini, data kekeringan dari tiap kapanewon sudah diserahkan dan nanti tindak lanjut dropping,” ucap Handoko, Jumat (28/05/2021).

Adapun hari ini, BPBD bersama para panewu tengah melakukan rapat koordinasi. Berkaitan dengan dropping air, menurut Handoko memang dilakukan lebih awal. Sebab kondisi di lapangan sudah sangat membutuhkan penyaluran air bersih.

“Tahun ini lebih awal, tahun 2020 kemarin kita baru mulai pada 3 Agustus. Nanti kita sasar yang sangat membutuhkan air,” imbuhnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Edy Basuki. Untuk tahun anggaran 2021 ini, BPBD menyediakan anggaran 700 juta untuk dropping air. Jumlah ini sama seperti anggaran tahun sebelumnya.

Berita Lainnya  Lahan Pertanian Rusak Akibat Bencana, Pemerintah Upayakan Klaim Asuransi

“Juni akan kita mulai. Untuk saat ini jumlah jiwa, KK, dan Padukuhan yang terdampak kekeringan masih kami rekap,” ucap Edy Basuki.

Sementara itu, Panewu Anom Girisubo, Arif Yahya mengatakan, pihaknya telah melakukan pendataan terkait dengan dampak kekeringan di wilayahnya. Sebanyak 185 RT akan diajukan untuk mendapatkan bantuan dropping air.

“Sudah sejak beberapa waktu ini kekeringan terjadi. Warga sudah membeli air untuk pemenuhan kebutuhan,” ujar Arif.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler