Sosial
Keluh Kesah Atlet dan Pengurus Tenis Meja Hadapi Kenyataan Gedung Olahraga Justru Jadi Lokasi Hajatan dan Pentas Musik


Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Para atlet serta pengurus Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Kabupaten Gunungkidul menyoroti lemahnya peran pemerintah dalam pengembangan olahraga khususnya tenis meja. Minimnya sarana serta prasarana olahraga yang ada di Gunungkidul menjadi salah satu indikator keabaian pemerintah terhadap sektor olahraga. Saat ini, selain minimnya event olahraga, Gunungkidul juga tidak memiliki gedung olahraga yang representatif untuk menggelar kegiatan olahraga.
PTMSI melihat saat ini fasilitas terutama tempat untuk melakukan olahraga masih sangat minim. Adanya GOR Siyono dirasa tidak begitu memberikan peran maksimal dalam pengembangan olahraga.
Bagaimana tidak, banyak diketahui bahwa GOR Siyono kerap kali justru diprioritaskan untuk digunakan sebagai kegiatan di luar olahraga seperti hajatan maupun pentas musik.
"Jika banyak lokasi (tempat olahraga) kemungkinan masyarakat pada umumnya akan tergerak ke arah sana. Tetapi saat ini belum terlihat," kata Ketua PTMSI, Slamet SPd yang kembali terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum PTMSI Gunungkidul periode 2018-2022, Rabu (11/07/2018) siang.
Berbicara lebih spesifik, pada cabang olahraga tenis meja saat ini telah mengalami peningkatan dalam prestasi. Namun demikian, hal itu belum ditunjang dengan ketersediaan tempat yang representatif dan permanen.
"Selama ini kita masih berlatih berpindah-pindah tempat. Kadang di salah satu rumah pengurus kadang juga di klub atlet bernaung," imbuh Slamet.
Dirinya berharap pemerintah lebih cekatan dan cermat dalam melihat prestasi olahraga yang ada di Gunungkidul. Sebab, jika hal itu tidak diperhatikan akan berdampak kepada minimnya prestasi.
Slamet sendiri mengatakan, denganketerbatasan yang ada, pihaknya akan terus melakukan pembinaan kepada atlet-atlet muda Gunungkidul. Politisi Golkar ini menyebut, dalam waktu dekat ini pihaknya mengupayakan agar bisa berkomunikasi dengan pemerintah guna membahas solusi-solusi yang mungkin bisa diambil baik jangka panjang maupun jangka pendek.
“Yang selalu saya instruksikan kepada seluruh atlet dan pengurus serta pelatih tenis meja adalah terus berjuang meski dengan keterbatasan. Saya sebagai Ketua akan terus memberikan dukungan penuh,” urainya.
Ia meyakini bahwa sebenarnya potensi atlet muda Gunungkidul sangat baik. Saat ini yang paling penting adalah faktor pembinaan yang disebut Slamet tak akan bisa lepas dari dukungan pemerintah.
"Kami berharap ada tempat permanen disediakan pemerintah. Sehingga atlet-atlet itu bisa berlatih dan ke depan juga pasti akan memberikan prestasi untuk Gunungkidul," pungkas dia.
-
Sosial6 hari yang lalu
Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit Tingkatkan Kapasitas Petani di Sumatera Utara
-
Uncategorized1 minggu yang lalu
Perebutan Gelar Triple Crown 2025 di Indonesia Indonesia Derby 2025
-
event1 minggu yang lalu
Gunungkidul Geopark Night Specta Kembali Digelar, Simak Jadwal dan Bintang Tamunya
-
musik1 minggu yang lalu
Tahun ke-11, Prambanan Jazz Festival Gaet Kenny G dan EAJ
-
Budaya1 minggu yang lalu
Yogyakarta International Dance Festival Digelar di Jogja, Diikuti 8 Negara
-
Info Ringan4 hari yang lalu
Semarak Ulang Tahun Perak Tunas Mulia, Gelar Sarasehan Pendidikan Tamasya