Sosial
Kemarau Panjang, Warga Giripurwo Gelar Sholat Istisqa Untuk Meminta Hujan
Purwosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)– Ratusan warga di Kalurahan Giripurwo, Kapanewon Purwosari mengikuti sholat istisqa atau meminta hujan, Kamis (02/11/2023) di lapangan di wilayah tersebut. Hal ini dilakukan dengan maksud berdoa agar diturunkan hujan.
Lurah Giripurwo, Supriyadi mengatakan, warga di Kalurahan Giripurwo bersama dengan sejumlah lembaga sepakat untuk mengadakan sholat istisqa. Kegiatan ini ialah salah satu cara umat muslim saat meminta diturunkan hujan kepada Allah SWT. Sebab kemarau panjang yang terjadi saat ini berdampak pada pemenuhan kebutuhan air warga setempat.
“Sholat yang diadakan ini untuk meminta hujan, kebetulan dapat bantuan air bersih dari pegawai sipil Polda DIY sebanyak 30 tangki air bersih,” kata Supriyadi saat dikonfirmasi.
“Kemarau kali ini termasuk panjang dan kering. Panasnya luar biasa sekali. Maka dari itu kami dan warga inisiatif untuk melakukan sholat dan doa bersama untuk meminta hujan,” ucap dia.
Menurutnya, 2 minggu lalu di wilayah Giripurwo sempat gerimis namun hanya sebentar. Setelah itu cuaca begitu terik dan kering. Baik siang maupun malam pun terasa begitu panas.
Dengan diselenggarakannya doa dan sholat bersama ini diharapkan bisa segera turun hujan. Sehingga untuk mencukupi kebutuhan air tidak terbatas dan aktifitas pertanian bisa segera dimulai. Pada kondisi cuaca seperti ini selain sulitnya mendapatkan air bersih masyarakat juga menghadapi serangan monyet ekor panjang.
“Di bulan-bulan seperti sekarang meski hujan belum turun tapi kan petani sudah mulai melakukan persiapan lahan. Lha ini sudah ada yang mulai ngawu-awu, tapi sore selesai lakukan paginya sudah habis diserang monyet ekor panjang,” kata dia.
Ia menjelaskan, kondisi masyarakat kalurahan Giripurwo sejak awal musim kemarau sulit mendapatkan air bersih. Mulanya bak-bak penampungan dan sumber air lainnya masih bisa dimanfaatkan oleh warga, namun seiring waktu kemudian habis. Masuk di akhir bulan Mei warga sudah mulai membeli air bersih untuk memenuhi kebutuhan air mereka.
Hingga saat ini pun warga masih ada yang membeli air tangki dari pihak swasta. Namun demikian bantuan dari pemerintah kabupaten, pemerintah kapanewon dan beberapa donatur dari asosiasi ataupun komunitas juga telah masuk. Sehingga kebutuhan air bersih masyarakat tetap bisa tercukupi.
“Bantuan yang masuk Alhamdulillah lumayan banyak, hampir tiap hari ada. Jadi kebutuhan masyarakat bisa tercukupi. Kalau untuk beli air bersih itu ya Rp 150 ribu sampai Rp 160 ribu per tangki. Itu 5000 liter ya,” sambungnya.
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Kembali Beri Sanksi ke ASN, Satu Diantaranya Dipecat
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Habiskan Anggaran 41 Miliar, Puluhan Titik Ruas Jalan Gunungkidul Diperbaiki
-
Olahraga1 hari yang lalu
PON XXI Aceh, PDBI Gunungkidul Sabet Juara Umum 2
-
Politik2 minggu yang lalu
Sunaryanta -Ardi Sisir Basis Muhammadiyah
-
Politik2 minggu yang lalu
Pecah Kongsi PKB-NU di Pilkada Gunungkidul, Ulama Kukuh Tetap Dukung Sunaryanta
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Kapasitas Mulai Penuh, Pemkab Gunungkidul Wacanakan Perluasan TPAS Wukirsari
-
Politik3 minggu yang lalu
Tim Sunaryanta-Ardi Dibentuk, Gabungkan Relawan dan Mesin Partai Langganan Pemenang Pilkada
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kecelakaan Tunggal, Sebuah Mobil Terpental Hingga Seberangi Sungai di Playen
-
Olahraga1 hari yang lalu
Kejurkab Gunungkidul, Ganeksa Bhumikarta Rebut Gelar Juara Putra
-
Politik3 minggu yang lalu
Show Of Force Sunaryanta-Ardi, Lari ke KPU Bawa Ribuan Relawan
-
Uncategorized4 hari yang lalu
Tertabrak Fortuner, Pemotor di Gunungkidul Terseret 20 Meter Hingga Tewas
-
Pemerintahan3 hari yang lalu
Ratusan Kilometer Jalan Rusak, Pemerintah Usulkan Perubahan Status di Sejumlah Titik