Sosial
Himpunan Mahasiswa Program Studi Sosiologi Universitas Atma Jaya Peduli Warga Gunungkidul


Paliyan,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)– Dari 18 kapanewon di Kabupaten Gunungkidul, saat ini ada 16 kapanewon yang terdampak kekeringan akibat kemarau panjang. Untuk memenuhi kebutuhan mandi, minum, dan ternak masyarakat di belasan kapanewon ini banyak yang mengandalkan droping air dari pemerintah, pihak swasta ataupun membeli air secara mandiri.
Saat ini, droping air dari pemerintah masih terus dilakukan untuk mencukupi kebutuhan air bersih sebagian warga Kabupaten Gunungkidul. Kondisi ini pun menarik beberapa komunitas, himpunan dan pihak lainnya untuk turut mmembantu meringankan beban masyatakat. Seperti halnya yang dilakukan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Sosiologi Universitas Atma Jaya Yogyakarta (HMPS SOS UAJY).
Setelah melakukan riset di beberapa Kabupaten dan Kota di DIY, dampak kekeringan yang luas adalah di Kabupaten Gunungkidul. Maka dari itu, penggalangan donasi sempat dilakukan dan berhasil mengumpulkan Rp 1,7 juta yang kemudian dibelikan 10 tangki air bersih untuk didonasikan bagi warga Bumi Handayani ini.
“Kita sebagai mahasiswa ilmu sosial harus mau dan mampu terjun langsung di tengah masyarakat untuk merasakan problematika sosial yang mereka hadapi.” Ujar Jenar Lintang Dahana selaku ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi Sosiologi, Rabu (01/11/2023).
Ia mengatakan HMPS SOS UAJY berusaha untuk merangkul dan membantu masyarakat guna menjalin pendekatan dan membangun rasa sosial, dengan harapan pada kepengurusan yang akan datang kegiatan seperti ini dapat terus dilanjutkan.
“Kurang lebih kami bisa menyumbangkan 10 tangki air bersih kepada masyarakat Gunungkidul, khususnya masyarakat Dusun Gunungdowo RT. 03/RW. 04, Kelurahan Giring, Kapanewon Paliyan.” Ujar Jenar Lintang Dahana.
Selain berbagi air bersih, himpunan mahasiswa ini juga berencana untuk membantu meningkatkan perekonomian UMKM dengan cara melakukan kerjasama atau semacam kolaborasi. Termasuk akan menjalin kerjasama dengan Laboratorium Sosiologi untuk membagikan working paper kepada beberapa Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Yogyakarta.
“Kami sudah merencanakan untuk menjalin Kerjasama dengan UMKM di bidang Cuci Sepatu dan juga Jasa Konveksi. Selain untuk membantu Usaha Dana (USDA), saya rasa hal tersebut juga bisa meningkatkan pendapatan mereka, mengingat Cuci Sepatu dan juga Jasa Konveksi masuk kedalam salah satu kebutuhan mahasiswa.” jelas dia.
Sementara itu, Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD Gunungkidul, Sumadi mengatakan dari 18 kapanewon saat ini 16 kapanewon mengalami kekeringan. Hanya kapanewon Wonosari dan Playen yang saat ini bertahan masyarakatnya tidak terdampak kekeringan.
Dijelaskan, droping air tetap dilakukan oleh pemerintah hingga nantinya sudah tidak ada lagi permintaan air bersih. Adapun hingga saat ini, BPBD Gunungkidul telah menyalurkan 812 tangki air bersih.
“Kapanewon yang anggarannya masih ada juga masih melakukan droping, namun kebanyakan sudah mulai ke BPBD. Pihak ketiga yang melakukan droping juga banyak yang melakukan koordinasi dengan kami. Kalau total dari BPBD, kapanewon dan swasta sudah ribuan tangki yang tersalurkan,” ucap Sumadi.
-
Sosial6 hari yang lalu
Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit Tingkatkan Kapasitas Petani di Sumatera Utara
-
Uncategorized1 minggu yang lalu
Perebutan Gelar Triple Crown 2025 di Indonesia Indonesia Derby 2025
-
event1 minggu yang lalu
Gunungkidul Geopark Night Specta Kembali Digelar, Simak Jadwal dan Bintang Tamunya
-
musik1 minggu yang lalu
Tahun ke-11, Prambanan Jazz Festival Gaet Kenny G dan EAJ
-
Budaya1 minggu yang lalu
Yogyakarta International Dance Festival Digelar di Jogja, Diikuti 8 Negara
-
Info Ringan4 hari yang lalu
Semarak Ulang Tahun Perak Tunas Mulia, Gelar Sarasehan Pendidikan Tamasya
-
Uncategorized18 menit yang lalu
Komitmen Dukung Kopi Lokal, KAI Daop 6 Yogyakarta Bagikan 750 Gelas Kopi Gratis ke Penumpang