Pemerintahan
Kendalikan Harga Pangan, Dinas Kembali Selenggarakan Operasi Pasar






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Pemerintah terus berupaya untuk menyetabilkam harga pangan di Bulan Ramadhan. Jumat (23/04/2021) pagi, di sekitar Balai Kalurahan Bleberan, Kapanewon Playen operasi pasar dengan barang sejumlah komoditas rencananya akan kembali digelar Dinas Perindustrian dan Perdagangan Gunungkidul.
Kepala Seksi Distribusi, Bidang Perdagangan, Disperindag Gunungkidul, Sigit Haryanto mengatakan, kuota untuk pelaksanaan operasi pasar bekerjasama dengan bulog selama Bulan Ramadhan ini hanya dua kali. Adapun komoditas yang akan dijual dengan harga yang cukup miring yakni gula pasir, minyak dan gandum.
“Tujuan pelaksaan operasi pasar sendiri untuk menyetabilkan harga pangan pada hari besar keagamaan, karena tingkat konsumsi tinggi di pasar banyak pula harganya yang melambung tinggi,” papar Sigit, Rabu (21/04/2021).
Sigit menambahkan, adapun gula pasir sendiri akan diberi harga Rp. 11.500,- per kilogram, sedangkan minyak goreng satu liter akan diberi harga Rp. 12.500 kemudian terakhir untuk gandum akan diberi harga Rp. 7.500 per kilogram. Tiga produk tersebut merupakan produk bulog dimana selama Ramadhan cenderung mengalami kenaikan.
“Kami persilakan kepada masyarakat, operasi pasar pada Jumat besok mulai sekitar pukul 08.00 WIB,” imbuh dia.







Terpisah Kepala Bidang Perdagangan, Disperindag Gunungkidul, Yuniarti Ekoningsih mengatakan, selain di Kalurahan Bleberan, rencananya dalam waktu dekat ini operasi pasar juga akan di Balai Kalurahan Kepek, Kapanewon Wonosari. Namun, untuk waktu sendiri, Yuni menambahkan masih dalam proses koordinasi dengan lurah.
“Kebetulan penyelenggara operasi pasar merupakan Disperindag DIY bekerjasama dengan Bulog, kami mengordinir,” terangnya.
Sejauh ini, Disperindag sendiri selalu berkoordinasi dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah DIY untuk memastikan ketersediaan kebutuhan pokok sekaligus pengendalian harganya. Jika nantinya ada kebutuhan pokok yang kurang, komunikasi terus terjalin agar tidak ada lonjakan harga yang signifikan.
“Pantauan kami untuk harga kebutuhan pokok sendiri ada kenaikan tapi tidak signifikan,” pungkasnya.