Peristiwa
Kepergok Tinggal Dengan Dua Istri Dalam Satu Atap, Pria Diusir Warga Dari Rumah Kontrakannya
Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–CI (52) warga Kecamatan Semin dipaksa angkat kaki dari rumah kontrakannya di Padukuhan Kemorosari RT 01 RW 07, Desa Piyaman, Kecamatan Wonosari pada Minggu (06/05/2018) malam tadi. Hal tersebut dilakukan lantaran warga di lingkungan kontrakannya merasa telah dibohongi dan resah dengan adanya dua orang wanita yang selalu berada di rumah kontrakan tersebut. Usut punya usut, rupanya kedua wanita tersebut semuanya adalah istri dari Cl, dan bukan kerabat seperti yang selama ini diakukannya kepada warga setempat.
Kasi Humas Polsek Wonosari, Aiptu Nugroho mewakili Kapolsek Wonosari, Kompol Sutama mengatakan, peristiwa tersebut bermula ketika para tetangga Cl merasa curiga dengan adanya dua orang wanita yang hidup seatap bersama CI. Diketahui, keluarga tersebut telah selama dua tahun terakhir ini tinggal dan mengontrak rumah. Dua wanita tersebut ialah ES (39) dan IP (26) yang juga merupakan warga Kecamatan Semin.
"Es merupakan istri sah dari CI. Keduanya telah menikah sejak tahun 2003 silam." kata Nugroho.
Warga yang melihat keanehan berusaha menanyakan status dari kedua wanita tersebut. Namun demikian, ketika warga menanyakan status IP, lelaki tersebut selalu mengakui bahwa perempuan itu merupakan keponakannya. Fakta bahwa IP merupakan istri siri Cl sendiri baru terkuak setelah warga didatangi oleh seorang pria yang mengaku sebagai ayah IP.
Pada Minggu malam sekitar pukul 21.00 WIB, ayah IP mendatangi rumah kontrakan itu untuk mencari keberadaan putrinya. Ketika ayah IP mempertanyakan anaknya itulah baru diketahui bahwa CI telah menikahi IP secara siri sejak beberapa tahun terakhir ini.
"CI mengaku menikahi IP secara siri di Magelang pada tahun 2011 lalu," kata Nugroho.
Pengakuan CI tersebut membuat ayah IP emosi sehingga suasana sempat memanas. Ayah IP mengaku bahwa selama ini ia pun tak tahu menahu perihal pernikahan siri itu. Dalam kehidupan pernikahan dengan CI itu, IP bahkan juga telah dikaruniai seorang anak.
Melihat situasi semakin tidak kondusif, anggota Polsek Wonosari yang berdatangan ke lokasi pun lantas memutuskan untuk membawa seluruh pihak ke Mapolsek.
"Atas kejadian semalam, seluruh pihak terlibat dibawa ke Polsek Wonosari untuk dilakukan mediasi," imbuh Nugroho.
Lebih lanjut dikatakan, dari hasil musyawarah warga Padukuhan Kemorosari II melalui Dukuh, ketua pemuda, dan tokoh masyarakat setempat, meminta agar pelaku dan keluarganya tidak diperbolehkan lagi tinggal di Piyaman. Sedangkan ayah IP juga tidak menuntut sesuatu dari kejadian itu.
"Ayah IP hanya ingin anaknya pulang ke rumah," pungkas dia.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Kembali Beri Sanksi ke ASN, Satu Diantaranya Dipecat
-
Pemerintahan5 hari yang lalu
Habiskan Anggaran 41 Miliar, Puluhan Titik Ruas Jalan Gunungkidul Diperbaiki
-
Politik1 minggu yang lalu
Sunaryanta -Ardi Sisir Basis Muhammadiyah
-
Politik2 minggu yang lalu
Pecah Kongsi PKB-NU di Pilkada Gunungkidul, Ulama Kukuh Tetap Dukung Sunaryanta
-
Politik2 minggu yang lalu
Tim Sunaryanta-Ardi Dibentuk, Gabungkan Relawan dan Mesin Partai Langganan Pemenang Pilkada
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Kapasitas Mulai Penuh, Pemkab Gunungkidul Wacanakan Perluasan TPAS Wukirsari
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kecelakaan Tunggal, Sebuah Mobil Terpental Hingga Seberangi Sungai di Playen
-
Politik3 minggu yang lalu
Show Of Force Sunaryanta-Ardi, Lari ke KPU Bawa Ribuan Relawan
-
event4 minggu yang lalu
Tiang Senja Gelar Pameran Tunggal Bertajuk Api dalam Titik Perhatian
-
Politik2 minggu yang lalu
Benyamin Sudarmaji Deklarasikan Dukungan Untuk Sunaryanta-Ardi
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Rem Blong, Bus Pariwisata Tabrak Lapak Pedagang di JJLS
-
event3 minggu yang lalu
SD Muhammadyah 1 Ngaglik Gelar Workshop Pelatihan Olimpiade Sains Nasional