Connect with us

Budaya

Keprihatinan Dewan Kebudayaan Manakala Budaya Unggah-ungguh Makin Luntur di Kalangan Generasi Muda

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari, (pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Dinas Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul mengukuhkan 39 pengurus dewan kebudayaan. Pengurus baru ini akan bertugas menjadi Dewan Kebudayaan untuk periode 2019-2024. Yang menarik, para pengurus Dewan Kebudayaan ini mendapatkan tugas khusus, yakni kembali menanamkan sikap unggah-ungguh yang telah lama lekat dalam budaya Jawa.

Kepala Dinas Kebudayaan, Agus Kamtono berharap, para pengurus Dewan Kebudayaan Gunungkidul ini nantinya akan menjadi mitra bagi Dinas Kebudayaan. Terutama yang paling krusial adalah pada penggarapan program kebudayaan.

Tak banyak yang berubah dari susunan Dewan Kebudayaan di periode ini. CB Supriyanto tetap menjadi Ketua Umum, sementara Heri Nugroho menjadi ketua di bidang Adat dan Tradisi. Kemudian ada tokoh kawakan Sadipan, yang ditunjuk sebagai ketua bidang seni dan permainan tradisional dan Joko Trilaksono menjadi ketua bidang Bahasa, Sastra dan Aksara.

Berita Lainnya  Derita Pemilik Pangkalan Gas Melon Saat Pandemi Virus Corona

Ketua Dewan Kebudayaan Gunungkidul, CB Supriyanto menyatakan, Dewan Kebudayaan di bawah pimpinannya berniat akan terus menjadi mitra pemerintah dalam mendorong generasi muda. Penanaman sopan santun dan unggah-ungguh pada generasi muda ini menurut CB Supriyanto sangat penting. Selain sebagai pelestarian kebudayaan, budaya sopan santun serta unggah-ungguh yang lekat dengan budaya Jawa ini sangat perlu diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

“Sejak pelajaran budi pekerti tidak diajarkan di sekolah, unggah-ungguh generasi muda makin luntur. Padahal unggah ungguh sendiri adalah roh dari budaya,” papar CB Supriyanto, Jumat (15/11/2019).

Untuk memperbaiki unggah-ungguh tersebut, secara konkrit ia akan bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga. Diharapkan agar nantinya ada mata pelajaran khusus yang membahas mengenai tata krama dalam muatan lokal. Sehingga, ke depan, generasi muda ini akan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kesopanan sebagaimana orang Jawa pada jaman dahulu.

Berita Lainnya  Mayoritas Dipicu Perselingkuhan, Trend Permohonan Poligami di Gunungkidul Terus Meningkat

“Sebetulnya kalau masalah minat berkecimpung nguri uri budaya, generasi muda kita gak perlu dikhawatirkan, cuma PRnya ada di unggah-ungguh itu,” tandas dia.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Pariwisata2 minggu yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis2 minggu yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis4 minggu yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

bisnis3 bulan yang lalu

Demi Lancarnya Perjalanan KA, Pusdalopka Rela Tak Ada Libur

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Salah satu elemen penting yang memainkan peran strategis dalam menjaga kelancaran operasional kereta api adalah Pusat...

Berita Terpopuler