Sosial
RSUD Wonosari Hanya Layani 50 Pendaftar Pertama, Antrian Pembuatan Surat Keterangan Sehat Diwarnai Perdebatan
Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Suasana antrian panjang berjubel di ruangan utama RSUD Wonosari, Sabtu (15/11/2019) pagi tadi. Hiruk pikuk semacam ini sudah terjadi sejak Kamis (14/11/2019) kemarin. Ratusan warga tersebut datang ke RSUD Wonosari untuk mengurus Surat Keterangan Sehat Jasmani dan Rohani serta bebas Narkotika yang menjadi salah satu dokumen persyaratan perndaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
Yang menarik, dalam antrian panjang pada Jumat tadi, diwarnai insiden perdebatan antara masyarakat dengan pihak RSUD Wonosari. Para pemohon sendiri protes lantaran RSUD Wonosari membatasi hanya melayani 50 orang pemohon Surat Keterangan Sehat Jasmani dan Rohani dalam sehari.
Didapatkan informasi, kebijakan pembatasan ini karena kurangnya tenaga medis khususnya untuk dokter psikolog yang berhak mengeluarkan surat keterangan tersebut.
Salah seorang pendaftar, Tama, mengaku sudah mengantri di RSUD Wonosari sejak pukul 07.00 WIB pagi tadi. Ia datang ke RSUD Wonosari dengan tujuan akan membuat Surat Keterangan Sehat sebagai syarat pendaftaran CPNS. Namun kekecewaan justru ia dapatkan lantaran ia pagi tadi tidak dapat terlayani bahkan tak dapat mendaftar karena pendaftaran sendiri hanya dibatasi 50 orang saja.
“Memang harusnya tidak usah dibatasi, ini yang ingin mendaftar kan ribuan, masak sehari cuma ada segitu yang dilayani,” ucap dia kesal, Jumat siang.
Situasi sendiri semakin ramai karena kemudian di pagi tadi, para calon pemohon surat keterangan itu terus saja berdatangan. Para pemohon mulai meluapkan kekesalannya setelah lama mengantri dan tak kunjung mendapatkan kepastian. Situasi yang tak kondusif akhirnya membuat pihak RSUD Wonosari mengambil kebijakan sebagai jalan tengah.
Para pemohon dipersilakan untuk menulis nama alamat dan nomor telfon. Dengan tujuan jika antrian prioritas selesai, nantinya yang sudah menulis nomor telfon akan segera dihubungi oleh pihak RSUD Wonosari.
Saat dikonfrmasi, Direktur RSUD Wonosari, Heru Sulistyowati memaparkan, antrian semacam ini memang terjadi secara musiman. Pemohon surat keterangan sehat jasmani dan rohani serta bebas napza sendiri melonjak tinggi ketika musim pendaftaran calon legislatif, CPNS, maupun perangkat desa. Namun ia mengakui bahwa pada tahun ini, jumlah pendaftar jauh lebih banyak dari pada tahun tahun lalu. Menurutnya, ada beberapa hal yang membuat masyarakat memilih untuk membuat dokumen surat ini secara mendadak. Berbeda dengan SKCK yang berlaku hingga tahunan, surat keterangan yang dibuat rumah sakit hanya berlaku tiga bulan setelah dikeluarkan.
“Makanya setiap tahun banyak yang mencari kalau pas momen seperti ini. Dampaknya antriannya panjang,” ujar Heru.
Lebih lanjut ia mengatakan, pihaknya saat ini mengeluarkan sejumlah solusi untuk mengatasi antrian. Pelayanan pemeriksaan akan dilayani di Aula Amarilis RSUD Wonosari agar tidak mengganggu pasien lainnya.
Sementara untuk keluarnya surat tersebut memang akan ada langkah yang ditempuh pendaftar yakni diperiksa dokter umum untuk keterangan sehat. Kemudian dokter spesialis jiwa yang akan mengeluarkan surat keterangan sehat jasmani dan rohani.
“Kemudian untuk bebas Napza nanti lab karena harus cek urin,” terangnya.
Tak tanggung-tanggung, untuk melayani para pendaftar CPNS ini, RSUD Wonosari menugaskan 3 dokter umum. Sementara untuk dokter spesialis jiwa diungkapkan Heru, RSUD Wonosari hanya memiliki 1 tenaga dokter. Sehingga pihaknya menugaskan dokter umum untuk membantu dokter jiwa ini dalam melayani pendaftar.
“Tahun lalu memang antrian lebih cepat, karena dokter spesialis jiwa dibantu dokter co ass. Padahal untuk tes kesehatan jasmani rohani perlu wawancara, ini yang akan memakan waktu,” imbuh dia.
Pihaknya berkomitmen untuk melayani minimal 80 pasien di hari setiap hari. Namun untuk hari Jumat seperti hari ini, pihaknya haknya akan melayani minimal 50 pasien.
“Itu minimal ya, nanti kalau bisa lebih akan kami layani sisa pengantrinya dengan cara menghubungi nomor telfon yang sudah ditinggal itu,” ujar dia.
Meskipun jumlah yang bisa tertangani tersebut tentu saja sangat jauh dari jumlah pendaftar, pihaknya menjamin seluruh CPNS yang membutuhkan surat tersebut akan terlayani. Ia hanya meminta masyarakat mengikuti prosedur yang ada. Menurutnya, sejak Kamis kemarin yang tertangani sudah 229 jiwa. Sementara hingga hari ini sudah ada ratusan pendaftar untuk mengantri.
“Kecuali kalau daftarnya Sabtu Minggu depan, atau waktu deadline pentupan pendaftaran saya tidak bisa jamin,” pungkasnya.
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
50 Kilometer Jalan Kabupaten di Gunungkidul Beralih Status
-
Olahraga1 minggu yang lalu
Mengenal Hamam Tejotioso, Pembalap Cilik Gunungkidul yang Mulai Ukir Prestasi
-
Uncategorized3 minggu yang lalu
‘Modal Nekat’ Garapan Imam Darto, Sukses Kocok Perut Penonton Yogya
-
bisnis2 minggu yang lalu
Grafik Perjalanan Kereta Api Selesai Difinalisasi, Pemesanan Tiket KA Februari 2025 Mulai Dibuka Bertahap
-
Pendidikan3 minggu yang lalu
SMP Al Mujahidin Gunungkidul Dapat Predikat Sekolah Swasta Unggul Utama
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Bantah Pernyataan Ketua DPRD, Polres Sebut Belum Ada Laporan Masuk Terkait Video Syur Pimpinan Dewan
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
PMK Kembali Merebak di Gunungkidul, 43 Sapi Suspek Mati Mendadak
-
Hukum2 minggu yang lalu
Kasus Penyalahgunaan Tanah Kas Desa, Lurah Sampang Ditahan
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Persiapan Libur Nataru, Dishub Gunungkidul Lakukan Ramcek Kendaraan
-
Hukum4 minggu yang lalu
Terpidana Mati Mary Jane Dipindahkan ke Jakarta Sebelum Dipulangkan ke Filipina
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Pecat ASN yang Terlibat Kasus Korupsi
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Skandal Video Diduga Pimpinan DPRD Makin Panas, FJI Tuntut Pemecatan