Sosial
Kerajinan dari Semin Tembus Pasar Luar Negeri
Semin,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Sebagian penduduk di Padukuhan Ngepoh, Kalurahan Semin, Kapanewon Semin menggantungkan hidup mereka dari kerajinan mainan tradisional yang berbahan dari bambu. Warga di daerah ini mayoritas merupakan penghasil kerajinan bambu, meski tergolong sederhana akan tetapi kerajinan-kerajinan ini telah memiliki pasar tersendiri di tingkat internasional.
Salah seorang warga Ngepoh, Suparno mengatakan, ia bersama dengan keluarganya telah menggeluti kerajinan dari bambu sudah sejak lama. Bahkan bisa dikatakan usaha ini turun temurun dari yang telah berdiri sejak tahun 1981 silam. Ia bersama keluarga dan masyarakat sekitar memproduksi kerajinan berupa gangsing, otok-otok, seruling masih diminati banyak orang.
Pembuatan kerajinan ini tidaklah sulit bagi mereka yang telah terbiasa. Bahkan setiap bulannya ratusan bahkan ribuan kerajinan berbagai jenis mainan dapat diproduksi oleh warga di sini. Rata-rata mereka dapat menghasilkan 1000 kerajinan tergantung dengan permintaan pasar juga.
“Ada yang 200 perbulan ada yang sampai 1.000 kerajinan perbulannya. Tergantung dengan permintaan juga,” kata Suparno, Senin (21/09/2020).
Adapun untuk pemasarannya, kerajinan bambu sederhana kini dipasarkan ke berbagai daerah. Untuk lokal sendiri hanya di lingkup DIY, Jawa Tengah, Bali, DKI, dan Jawa Timur. Bahkan di negara lain pun juga sering memesan kerajinan bambu dari tanah Semin ini.
“Alhamdulillah sudah memasuki pasar internasional. Ada dua Negara yang sering kali pesan ke kami yaitu dari Belanda dan Australia,” tambahnya.
Meski demikian, harga suling bambu, otok-otok, dan gangsing ini sangatlah murah. Harganya berkisar dari 2.500 rupiah sampai dengan 15.000 rupiah saja. tergantung dengan tingkat kesulitan dalam proses pembuatannya dan bahan baku yang digunakan.
“Masih murah kalau untuk harganya. Hanya berbeda di tingkat kesulitan pembuatan saja, untuk omzet sendiri kisaran 2 juta sampai dengan 7 juta. Kalau ramai pesanan ya bisa lebih, perbulannya ndak mesti kadang 3 kali kirim ke lokal dan mancanegara,” imbuh dia.
Disinggung mengenai bahan baku ia mengatakan, untuk mainan tradisional dengan kualitas bagus menggunakan bambu wuluh untuk suling dan bambu jawa. Bahan baku sendiri didapatkan di wilayah Gunungkidul saja dan jika permintaan membludak sementara bahan baku menipis pengrajin mencari ke wilayah Wonogiri, Jawa Tengah.
“Kalau di Ngepoh tanaman bambu itu hanya ada 15 hektar itu belum bisa mencukupi kalau pesanan banyak, jadi beli ke Wonogiri. Kalau musim penghujan yang agak susah untuk penjemuran bahan baku jadi agak sulit dan membutuhkan waktu lama,” kata, Suparno.
Selama pandemi ini berlangsung, memang permintaan sangat lesu bahkan dapat dikatakan tidak ada. Namun berangsurnya kondisi dan dibukanya sejumlah obyek wisata perlahan pesanan mulai satu persatu datang.
-
Sosial5 hari yang lalu
Momen Sunaryanta Menyamar Untuk Nonton Karnaval HUT Gunungkidul
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Habiskan Anggaran 41 Miliar, Puluhan Titik Ruas Jalan Gunungkidul Diperbaiki
-
Olahraga3 minggu yang lalu
PON XXI Aceh, PDBI Gunungkidul Sabet Juara Umum 2
-
Sosial5 hari yang lalu
Hari Jadi ke 194, Gunungkidul Night Carnival Jadi Momen Tingkatkan Ekonomi dan Eksistensi Kesenian
-
Olahraga3 minggu yang lalu
Kejurkab Gunungkidul, Ganeksa Bhumikarta Rebut Gelar Juara Putra
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Tertabrak Fortuner, Pemotor di Gunungkidul Terseret 20 Meter Hingga Tewas
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Ratusan Kilometer Jalan Rusak, Pemerintah Usulkan Perubahan Status di Sejumlah Titik
-
Hukum4 minggu yang lalu
Ngaku Bisa Gandakan Uang, Dukun di Gunungkidul Diringkus Polisi
-
Hukum2 minggu yang lalu
Sempat Disekap di Rumah Kosong, Siswi 11 Tahun Dicabuli Pemuda Bejat
-
Sosial4 minggu yang lalu
Ardi di Depan Umat Katholik: Hanya di Era Sunaryanta Insiden SARA Tak Pernah Terjadi
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Gelontoran Anggaran dari Pusat Untuk Pengembangan Pangan Akuatik di Gunungkidul
-
Politik7 hari yang lalu
Rekomendasi DPP PDIP Turun, Pimpinan Definitif DPRD Gunungkidul Segera Dibentuk