Connect with us

Sosial

Kerja Keras Alan, Perjuangkan Produk Makanan Aloe Vera Gunungkidul Bisa Menembus Pasar Internasional

Diterbitkan

pada

BDG

Nglipar,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Namanya Alan Efendi. Warga Padukuhan Jeruklegi, Kalurahan Katongan, Kapanewon Nglipar ini sejak beberapa tahun lalu pria mengembangkan usaha produksi aloe vera menjadi makanan ringan dan minuman kemasan. Dirinya juga memberdayakan masyarakat sekitar rumahnya untuk terlibat dalam usahanya tersebut. Belum lama ini ia bermaksud memperluas wilayah pasarannya hingga ke luar negeri. Namun demikian masih ada beberapa hal yang perlu dilengkapi untuk mewujudkan mimpi besarnya tersebut.

Beberapa tahun silam, Alan mencari referensi industri rumahan yang bisa digeluti di daerahnya tersebut. Kemudian, munculah ide untuk melakukan budidaya aloe vera. Ratusan bibit tumbuhan ini ia tanam di lahan pekarangan rumahnya. Hasil dari tanaman tersebut kemudian cukup baik. Pun demikian saat ia mencoba untuk mengolah aloe vera menjadi produk makanan.

Berita Lainnya  Belajar Ikhlas dengan Berpuasa Ramadhan

Melihat respon pasar yang cukup bagus, Alan justru mengalami kesulitan dalam memenuhi bahan baku. Ia pun kemudian menggandeng warga sekitar untuk turut terlibat dalam usahanya. Ia mengajak para warga menanam aloe vera yang kemudian dibelinya. Dari situ, Alan kemudian terus mengembangkan usahanya tersebut dengan berbagai cara.

“Untuk area budidaya sekarang juga saya tambah,” kata Alan Efendi.

Selama ini, hasil olahan aloevera yang menjadi minuman nata de aloe vera dan keripik aloevera tersebut sudah dipasarkan ke berbagai daerah mulai dari Klaten, Jogja, Solo, Surabaya, Jakarta, Bogor, dan kawasan lainnya. Semakin banyaknya orderan yang masuk dan produksi yang terus meningkat tak membuatnya puas. Belum lama ini, ia mencoba akan memasarkan produknya itu ke luar negeri. Pada saat itu memang perlu adanya sampel untuk mengetes bagaimana jika minuman dan makanan produksi Gunungkidul ini bisa go Internasional.

“Beberapa waktu lalu memang di coba di Australia, dari segi kualitas seperti rasa dan packagingnya sudah diterima, namun memang ada kendala di perizinan dan lainnya,” papar Alan.

Kendala yang dihadapi ini adalah tentang perizinan dan sertifikasi rumah produksi HACCP, GMP, dan ISO. Sehingga untuk sementara waktu ini, produk aloe vera dari Gunungkidul tersebut masih belum bisa diedarkan di Australia. Alan harus melengkapi terlebih dahulu persyaratan-persyaratan tersebut.

Berita Lainnya  Melirik Pesona Hoya, Tumbuhan Liar Yang Kini Mulai Dilirik Pecinta Tanaman Hias

“Butuh modal yang lumayan besar sehingga tidak bisa dilakukan dalam waktu cepat untuk bisa tembus pasar internasional. Biayanya sekitar kurang lebih 250 juta, itu untuk pembuatan rumah produksi sesuai standar sana dan lainnya,” papar dia.

Kendati demikian, pria ini tidak patah semangat. Ia ingin tetap mengejar pasar internasional untuk membuktikan bahwa produk olahan Gunungkidul juga layak jual di kancah internasional. Secara mandiri, ia perlahan akan membangun rumah produksi yang representatif sesuai dengan standar yang ada. Di samping itu, ia juga melengkapi dokumen-dokumennya.

“Untuk sementara masih akan saya lakukan secara mandiri. Belum bisa dan belum mampu kalau menerima investor,” jelasnya.

Dalam sebulannya, Alan bersama para pekerjanya bisa memproduksi sebanyak 2.500 pack nata de aloe vera, 1.250 kemasan premium (botol) minuman nata de aloe vera, dan 1.000 bungkus keripik aloevera.

Berita Lainnya  Bingung Tempat Berbuka Puasa? Ada Angkringan Meli di Kampoeng Jelok

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

event2 jam yang lalu

Gunungkidul Geopark Night Specta Kembali Digelar, Simak Jadwal dan Bintang Tamunya

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4Wonosari,(pidjar.com)- Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul akan menggelar Gunungkidul Geopark Night Specta Vol. 7.0 pada pertengahan Juli 2025 ini. Kepala Dinas...

bisnis2 bulan yang lalu

Tegaskan Komitmen di Hari Bumi, KAI Bandara Wujudkan Langkah Menuju Masa Depan Berkelanjutan

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka memperingati Hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April, PT Railink sebagai operator KAI...

Pariwisata3 bulan yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis3 bulan yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

Berita Terpopuler