Peristiwa
Kerumunan Dalam Antrian BST, Pemkab dan Polisi Siapkan Penindakan


Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Penyaluran bantuan dari pemerintah kepada masyarakat di Gunungkidul mengundang kontroversi. Pasalnya, pembagian bantuan secara massal ini dinilai berseberangan dengan strategi sosial dan phsycal distancing yang selama ini diterapkan. Pada hari pertama pembagian pada Minggu (17/05/2020) kemarin, warga berjubel seolah mengabaikan adanya pandemi covid-19 yang tengah terjadi. Hal ini tentunya dikhawatirkan akan memicu penularan yang lebih luas. Untuk itu, tim Gugus Tugas Penanganan Covid Gunungkidul telah meminta setiap wilayah untuk melakukan penertiban dan mengutamakan protokol covid.
Ketua Pelaksana Gugus Tugas Covid19 Gunungkidul, Immawan Wahyudi mengatakan, himbauan ini dilakukan tidak hanya melihat adanya penyaluran bantuan di Gunungkidul yang mengabaikan protokol covid. Ia memilih penekanan pada penerapan strategi sosial dan phsycal distancing lebih kepada pelaksanaan strategi presiden Joko Widodo dalam rangka memutus mata rantai Covid.
“Penekanan lebih kepada tetap tinggal di rumah (social distancing) ambil jarak antar warga dalam suatu forum (physical distancing). Ini strateginya Presiden Jokowi sejak awal penanganan Covid 19 ” kata Immawan, Senin (18/05/2020).
Immawan menambahkan, saat ini kesadaran masyarakat untuk tidak mengabaikan strategi tersebut menjadi salah satu kunci utama keberhasilan pemerintah kabupaten Gunungkidul dalam memutus mata rantai covid-19.
“Dalam hal ini masih tetap kesadaran masyarakat akan kepedulian dalam memutus mata rantai covid hingga kesadaran akan kesehatan pribadi dan sekitar masih menjadi hal yang sangat perlu diingat terus,” ucap dia.
Menurutnya, penyebaran covid-19 di Gunungkidul sudah mulai kondusif. Namun jika masyarakat abai, tidak menutup kemungkinan pula akan terjadi penyebaran yang sulit untuk dikendalikan.
Dirinya mengambil contoh, dalam penerimaan bantuan dari pemerintah kemarin, ia menilai masyarakat telah abai. Masyarakat dianggap lupa bahwa kegiatan pemyaluran bantuan dari pemerintah itu merupakan kompensasi kepada masyarakat untuk melaksanakan protokol pencegahan corona. Dengan berkerumun saat pembagian bantuan, maka justru potensi penularan akan sangat besar.
“Sebenarnya secara umum sudah mulai kondusif. Tapi kalau ada penyerahan bantuan sepertinya pada lupa bahwa ini dalam rangka memutus mata rantai Covid,” ucap Immawan mengomentari sejumlah gambar warga berdesakan dalam penerimaan bantuan.
Ia menambahkan, masyarakat saat ini diwajibkan untuk disiplin dalam protokol Covid. Selain wajib masker dalam aktifitas keseharian, perilaku jujur dengan kondisi kesehatan juga menjadi hal penting.
“Semua pihak harus memberikan edukasi untuk masyarakat agar disiplin dalam protokol Covid, jujur dengan kondisi kesehatan yang sebenarnya dan jangan gelisah atau resah,” terang dia.
Sementara itu, Kapolres Gunungkidul, AKBP Agus Setiawan menambahkan, pihaknya saat ini juga turut langsung mengawal penyaluran bantuan dari pemerintah. Pihaknya juga siap melakukan tindakan bilamana dalam kegiatan tersebut berseberangan dengan protokol covid-19.
“Kita di jajaran Polsek koordinasi dengan pelaksana dan Forkopimca tentu juga kita berikan himbauan untuk tertib. Kami mengawal dan mengamankan pendistribusian segala bantuan dari pemerintah untuk masyarakat,” ucap dia.
-
Uncategorized1 hari yang lalu
Perebutan Gelar Triple Crown 2025 di Indonesia Indonesia Derby 2025
-
event2 hari yang lalu
Gunungkidul Geopark Night Specta Kembali Digelar, Simak Jadwal dan Bintang Tamunya
-
musik2 hari yang lalu
Tahun ke-11, Prambanan Jazz Festival Gaet Kenny G dan EAJ
-
Budaya1 hari yang lalu
Yogyakarta International Dance Festival Digelar di Jogja, Diikuti 8 Negara
-
Sosial16 jam yang lalu
Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit Tingkatkan Kapasitas Petani di Sumatera Utara