Peristiwa
Kesaksian Ketua RW, Polisi Amankan Bom Panci dan Senjata Rakitan Dari Rumah Terduga Teroris






Playen,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Dalam penggeledahan di rumah Mar di Padukuhan Ngunut RT 012 RW 002, Desa Ngunut, Kecamatan Playen, pihak kepolisian turut melibatkan sejumlah tokoh masyarakat setempat. Dari situ diketahui bahwa dalam penggeledahakan tersebut, petugas menemukan panci yang diduga berisi bom siap ledak. Panci-panci tersebut disimpan di dalam ruangan rumah Mar.
Ketua RW setempat yang turut ikut dalam penggeledahan, Sunarto menjelaskan, sepengelihatannya, ada beberapa panci ditemukan oleh petugas dari dalam rumah. Panci tersebut diduga merupakan sebuah rangkaian bom yang siap ledak.
“Ada 4 bom panci yang diamankan petugas. Selain itu ada bahan-bahan yang belum dirakit, kemungkinan bahan bom,” ungkap Sunarto, Rabu (20/11/2019).
Selain bom dan bahan peledak, petugas juga menemukan senjata api rakitan, senjata laras panjang dan beberapa peluru. Selain itu juga ditemukan panah serta senjata tajam.
“Semua barang-barang itu ditemukan di dalam kamar milik Mar, lokasinya di rumah bagian belakang,” terang dia.







Ia juga mengetahui terkait adanya suara ledakan. Ledakan itu berasal dari bom yang dijinakkan petugas. Menurutnya, peledakan sendiri dilakukan agar barang bukti tersebut nantinya tidak membahayakan petugas.
“Kata petugas yang 1 diledakan itu bom yang sudah siap ledak,” katanya.
Menurut informasi yang dia peroleh, dalam penggerebekan di wilayahnya tersebut, ada 1 orang yang dibawa oleh petugas dari Densus 88 Anti Teror Mabes Polri. Sedangkan istri Mar diamankan oleh petugas namun tidak diketahui keberadaanya.
“Mar tadi waktu penggeledahan sudah tidak ada. Kalau istrinya sepertinya diamankan tapi tidak tahu ke mana,” terang dia.
Menurutnya, Mar ditangkap petugas saat dalam perjalanan menuju pom bensin. Sebab pada pagi harinya ia masih terlihat beraktifitas.
“Tadi pergi beli bensin kemudian hilang,” ungkap Suharto.
Ia menjelaskan, Markino merupakan pribadi yang tertutup. Kesehariannya hanya diisi dengan berjualan menunggu warung kelontong bersama istrinya.
“Jarang bergaul dia. Tidak ikut kegiatan masyarakat,” tutupnya.