fbpx
Connect with us

Budaya

Khawatir Akulturasi Kebudayaan Bagi Generasi Muda, Begini Langkah Dinas

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Belakangan ini, jajaran Satuan Reserse Narkoba telah mengungkap 58 kasus peredaran Narkoba di wilayah Bumi Handayani. Dari jumlah tersebut dilakukan oleh remaja, bahkan 20%nya merupakan pelajar.

Melihat hal ini, Kundha Kabudayaan atau Dinas Kebudayaan Gunungkidul cukup prihatin. Keberadaan akulturasi budaya yang membuat generasi muda seringkali terpengaruh terlalu dalam paham-paham yang menjerumuskan bahkan hingga mengedarkan obat-obatan terlarang.

Kepala Bidang Seni Adat dan Tradisi Disbud Gunungkidul, Restu Raharja mengatakan, sebetulnya proses akulturasi budaya itu tak semuanya buruk. Sepanjang para generasi muda mampu memfilternya.

Ya yang baik dipakai, yang buruk ya tidak perlu kita contoh. Bagi mereka yang sudah memiliki kecintaan dengan budaya sendiri pastinya sudah memiliki daya tangkal sendiri sesuai dengan kepribadiam bangsa kita,” ucap Restu, Minggu (06/12/2020).

Sejauh ini, lanjut Restu, Dinas Kebudyaan memiliki tugas pokok dan fungsi melestarikan budaya dalam arti luas. Adapun goal dari program ini ialah pembentukkan karakter bangsa.

Berita Lainnya  Keprihatinan Dewan Kebudayaan Manakala Budaya Unggah-ungguh Makin Luntur di Kalangan Generasi Muda

Ada beberapa strategi yang kami siapkan di antaranya penanaman nilai, unggah ungguh tata krama di kalangan masyarakat khsusunya generasi muda,” jelas Restu.

Berbicara pelestarian, lanjut Restu, tentu saja juga harus disertai upaya regenerasi. Ia juga telah melakukan kegiatan yang melibatkan muda mudi sebagai langkah meregenerasi budaya dan tradisi.

Itulah sebabnya brbagai kegiatan yang kami lakukan memprioritaskn sasaranya anak dan remaja, sedangkan yang lebih tua berkewajiban memberikan edukasi tentang pentingnya penanaman nilai budya di kalangan anak dan remaja,” papar Restu.

Kendati demikian, ia menekankan proses meregenerasi pelaku budaya dan adat inu membutuhkan proses yang cukup berat. Patut dibanggakan, dikatakan Restu sudah banyak muda-mudi yang berperan aktif dalam kegiatan budaya yang diagendakan dinas.

Sedikit banyak juga sudah tertanam nilai luhur Budaya Jawa, tata krama unggah ungguh, sudah sedikit yang menyimlan dan melawan hukum,” tukas Restu.

Ia optimisi, akulturasi negatif di Bumi Handayani akan terkikis dengan kegiatan positif yang menjadi agenda Dinas Kebudayaan. Kendati ia menyadari merubah perilaku manusia bukan perkara yang mudah.

Berita Lainnya  Disambut Antusias Ribuan Masyarakat, Pawai HUT Gunungkidul Tampilkan Potensi Budaya

Harapan kami muda-mudi Bumi Handayani mau berperan aktif menjaga kebudayaan, kami siap untuk fasilitasi dengan berbagai kompetisi,” tandas dia.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler