Budaya
Perkuat Penguasaan Sastra dan Bahasa Jawa, Kundha Kabudayaan Terapkan Terobosan Anyar
Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Eksistensi sastra dan bahasa jawa saat ini patut diperhatikan kembali. Pasalnya, penguasaan sastra dan bahasa jawa sekarang mulai pudar dan mengkhawatirkan sehingga perlu adanya perhatian yang lebih kembali. Yang saat ini terjadi adalah kultur penggunaan bahasa jawa dan pengenalan sastra jawa yang mulai melemah. Menyadari hal tersebut Dinas Kebudayaan atau Kundha Kabudayan mengupayakan peningkatan penguasaan sastra dan bahasa jawa.
Kepala Bidang Sejarah, Bahasa, Sastra, dan Permuseuman Kundha Kabudyaan, Sigit Pramudyanto mengatakan ada kekhawatiran tersendiri mengenai mulai melemahnya penguasaan sastra dan bahasa jawa khususnya di kalangan anak muda atau milenial. Kekhawatiran ini terjadi lantaran adanya perubahan kultur, dimana mereka justru lebih menguasai dan lebih banyak menggunakan bahasa asing. Sehingga bahasa dan sastra daerah yang seharusnya diangkat dan dilestarikan justru agak dikesampingkan.
“Kekhawatiran itu pasti ada. Tapi kami (Kundha Kabudayaan) untuk mengatasi semakin melemahnya penguasaan sastra dan bahasa jawa ini dilakukan sinau bareng Bahasa dan Sastra Jawa secara terbuka maupun melalui media sosial yang dikemas menjadi sebuah fragmen atau pentas,” ujar Sigit Pramudyanto, Sabtu (12/12/2020).
Disisi lain, ia menilai muatan lokal yang berkaitan dengan Bahasa Jawa dan Sastra dibangku sekolah (pendidikan) masih sangat kurang. Sehingga pelajar tidak maksimal dalam mendapatkan materi tersebut. Padahal penguasaan sastra dan bahasa jawa ini juga sangat penting untuk bekal di kemudian hari.
“Jam pelajarannya masih kurang jadi perlu ditambah lagi agar sastra dan bahasa jawa tidak semakin melemah,” paparnya.
Pihak Kundha Kabudayan akan melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga untuk membahas mengenai peningkatan penguasaan tersebut. Dengan demikian ada sinergi dari masing-masing OPD dalam hal ini.
Sekarang ini Kundha Kabudayan memiliki program sinau bareng untuk mengenal dan mendalami sastra dan bahasa Jawa. Pesertanya berasal dari anak sekolah di tingkat SD, SMP, dan SMA/SMK. Program ini akan diintensifkan agar ada peningkatan penguasaannya.
“Kita buat sedemikian menariknya. Kita juga ada Taman Budaya yang bisa digunakan untuk mengadakan kegiatan itu, rencananya memang ada ruang khusus untuk itu,” sambungnya.
Disamping itu, pengetahuan mengenai sejarah Kabupaten Gunungkidul beserta peninggalannya juga akan digejot agar geneasi milenial lebih mengerti kembali. Di Gunungkidul sendiri banyak tempat-tempat bersejarah dan memiliki banyak peninggalan. Begitu pula dengan budaya yang dimiliki cukup kompleks.
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Kembali Beri Sanksi ke ASN, Satu Diantaranya Dipecat
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Habiskan Anggaran 41 Miliar, Puluhan Titik Ruas Jalan Gunungkidul Diperbaiki
-
Olahraga1 hari yang lalu
PON XXI Aceh, PDBI Gunungkidul Sabet Juara Umum 2
-
Politik2 minggu yang lalu
Sunaryanta -Ardi Sisir Basis Muhammadiyah
-
Politik2 minggu yang lalu
Pecah Kongsi PKB-NU di Pilkada Gunungkidul, Ulama Kukuh Tetap Dukung Sunaryanta
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Kapasitas Mulai Penuh, Pemkab Gunungkidul Wacanakan Perluasan TPAS Wukirsari
-
Politik3 minggu yang lalu
Tim Sunaryanta-Ardi Dibentuk, Gabungkan Relawan dan Mesin Partai Langganan Pemenang Pilkada
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kecelakaan Tunggal, Sebuah Mobil Terpental Hingga Seberangi Sungai di Playen
-
Olahraga1 hari yang lalu
Kejurkab Gunungkidul, Ganeksa Bhumikarta Rebut Gelar Juara Putra
-
Politik3 minggu yang lalu
Show Of Force Sunaryanta-Ardi, Lari ke KPU Bawa Ribuan Relawan
-
Uncategorized4 hari yang lalu
Tertabrak Fortuner, Pemotor di Gunungkidul Terseret 20 Meter Hingga Tewas
-
Pemerintahan3 hari yang lalu
Ratusan Kilometer Jalan Rusak, Pemerintah Usulkan Perubahan Status di Sejumlah Titik