Peristiwa
KLB Hepatitis A Mewabah di Pacitan, Warga di Gunungkidul Diimbau Terapkan Gaya Hidup Sehat






Wonosari, (pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Banyak warga di Kabupaten Pacitan terpapar Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit Hepatitis A. Mengingat Kabupaten Pacitan berbatasan langsung dengan Kabupaten Gunungkidul, masyarakat diimbau menerapkan gaya hidup sehat agar tak terjangkit virus Hepatitis A.
Penyebaran penyakit hepatitis A sendiri pun cukup mudah. Hanya dengan mengonsumsi makanan atau minuman yang telah terkontaminasi tinja penderita hepatitis A maka virus tersebut dapat tertular dengan mudah.
Penyakit hepatitis A merupakan penyakit peradangan hati yang disebabkan oleh virus. Bagi manusia yang terpapar virus ini, organ hatinya akan terganggu sehingga fungsinya akan bermasalah.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan, virus Hepatitis A relatif tidak ganas jika dibandingkan dengan virus Hepatitis B atau Hepatitis C. Menurutnya, dengan menjalani perilaku hidup bersih sehat dapat menghindarkan diri dari penyakit tersebut.
“Misalnya membeli minuman di suatu tempat sebaiknya dilihat kebersihannya, apakah gelasnya bersih, kita harus lebih teliti,” katanya, Senin (01/07/2019).







Mengingat banyak penderita Hepatitis A di Kabupaten Pacitan, pihaknya mengimbau masyarakat di Kabupaten Gunungkidul agar mencuci tangan sebelum berkontak langsung dengan makanan. Disinggung mengenai jumlah masyarakat yang terkena penyakit Hepatitis A, pihaknya mengatakan saat ini Dinas Kesehatan tidak memiliki data secara terprinci.
“Penyakit Hepatitis A tidak didata oleh Dinkes Gunungkidul lantaran tidak menjadi program prioritas pemerintah. Yang jadi program khusus seperti penyakit TBC, HIV, dan Diabetes Melitus,” katanya.
Hal ini berbeda apabila munculnya penyakit Hepatitis A secara bersamaan. Nantinya, yang perlu dicari tahu sumbernya dari mana.
Sementara itu, Dokter Umum UPT Puskesmas I Wonosari, Rino Purwani menyatakan, pendektisian penyakit Hepatitis A tidak dapat dilakukan di puskesmas. Hal itu lantaran terkendala reagen.
“Reagen adalah larutan guna mengetahui apakah pasien terindikasi penyakit hepatitis atau tidak,” ucapnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, dalam tes reagen yang dicampur dengan sampel darah dapat diketahui kondisi penyakit hepatitis A, B, atau C. Dari tes tersebut dapat dilihat si penderita sedang pada masa aktif maupun kronis. Untuk melakukan pengecekan masyarakat harus ke RSUD.
Rino menyebutkan gejala bagi orang yang terkena hepatitis A ialah demam, lemas, mual atau muntah, warna air seni menjadi gelap, dan tinja berwarna pucat. Ia mengimbau apabila masyarakat di Kabupaten Gunungkidul merasakan hal serupa harus segera melakukan skrining.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
Sosial4 minggu yang lalu
Istri Wakil Bupati Gunungkidul Dilantik Jadi Ketua Tim Penggerak PKK, Ini Hal yang Akan Dilakukan
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis4 minggu yang lalu
PT Railink Raih Penghargaan 7th Top Digital Corporate Brand Award 2025
-
Uncategorized3 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
bisnis3 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks