Sosial
La Nina Diprediksi Akibatkan Curah Hujan Tinggi dan Tingkatkan Gelombang Laut, BMKG Himbau Masyarakat Lebih Waspada






Tanjungsari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Fenomena La Nina diperkirakan terjadi dua bulan ini. Hujan deras disertai angin kencang juga telah mulai dirasakan masyarakat dan berdampak pada rusaknya puluhan rumah yang ada di Kapanewon Nglipar.
Kepala Stasiun Klimatologi (Staklim) BMKG Yogyakarta, Reni Kraningtyas menyebut, badai ini berpengaruh pada ketinggian gelombang laut selatan Daerah Istimewa Yogyakarta. Namun demikian menurutnya pengaruhnya akan cukup kecil.
“La Nina akan banyak berdampak pada peningkatan curah hujan, jadi ada peningkatan awan konvektif karena pemanasan radiasi matahari,” ungkap Reni, Minggu (08/11/2020).
Awan konvektif ini, lanjut Reni, akan menyebabkan curah hujan tinggi disertai kencangnya angin. Potensi meningkatnya hembusan angin ini kemungkinan terjadi di Pantai Selatan.
“Ada potensi gelombang laut tinggi tapi waktunya pendek,” imbuh dia.







Potensi badai, dikatakan Reni juga bisa terjadi saat musim penghujan. Pasalnya suhu permukaan laut di Samudera Hindia dan perairan selatan Jawa memicu terbentuknya badai tropis.
“Kami selalu berkoordinasi terus dengan tim SAR,” katanya.
Sementara itu, Koordinator SAR Wilayah II Gunungkidul, Marjono mengatakan pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan nelayan untuk selalu patuh dengan perkembangan dari BMKG. Namun demikian pihaknya belum memberikan perintah secara spesifik untuk menghadapi badai ini.
“Sampai sekarang para nelayan masih melaut,” ujar dia.
Dari BPBD Kabupaten Gunungkidul pun saat ini juga telah menyiagakan personil dan juga relawan selama 24 jam untuk mengantisipasi La Nina.