Peristiwa
Lagi, Pembuat Arang Dapat Tagihan Listrik Belasan Juta dari PLN






Playen,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Kasus lonjakan tagihan listrik PLN di Padukuhan Menggoran II, Kalurahan Bleberan ternyata tidak hanya dialami oleh Mila Suharningsih (40). Tetangga satu RT Mila, yakni Suratno (70) juga merasakan hal yang tak jauh berbeda. Dirinya tidak bisa berbuat banyak ketika PLN memberikan tagihan belasan juta. Terpaksa, pria yang kesehariannya bekerja sebagai pembuat arang itu harus menjual sejumlah pohon jati untuk membayar uang muka.
Kepada pidjar-com-525357.hostingersite.com, Sabtu (28/11/2020) Zubaidi, anak dari Suratno menceritakan kasus yang sama persis dengan apa yang dialami Mila. Hanya saja terdapat perbedaan pada nilai tunggakan yakni sebesar 10.000 KwH.
“Jika dirupiahkan katanya senilai Rp16 juta, ya kami kaget. Wong dayanya kami 1.300 pemakaian juga normal sebulan bayarnya Rp 200 ribuan,” jelas Zubaidi.
Ia disodori kertas yang berisi kesanggupan untuk membayar tunggakan. Begitu disodori tunggakan tersebut, ia lantas mendatangi PLN ULP Wonosari. Dirinya pun diberi keringanan membayar Rp 8,7 juta dengan kesanggupan membayar uang muka sebanyak Rp 5 juta.
“Katanya ada itungan-itungan tertentu, saya ndak paham. Taunya saya diberi keringanan tidak jeli membaca disodori kertas yang ternyata berisi kesanggupan membayar,” imbuh dia.







Keluarganya pun kini tak bisa berbuat banyak. Mereka saat ini berusaha mencari dana untuk membayar tungakan tersebut. Bahkan 6 batang pohon jati dan 1 pohon mahoni berukuran sedang telah disiapkan untuk dijual guna menutup kekurangan pembayaran tunggakan itu.
“Alasannya petugas pencatat dan penghitung yang salah. Ya mau bagaimana lagi, tidak ada pilihan lain selain menyiapkan uang untuk membayar,” tambah Zubaidi.
Sementara itu, Manager PLN ULP Wonosari, Pranawa Erdianta bersikukuh telah memberikan jalan keluar untuk warga Kalurahan Bleberan tersebut. Ia menggaris bawahi sudah ada kesepakatan pada 25 November lalu.
“Jalan keluarnya ya tetap membayar nilai kekurangan dari beban yang belum terbayar tersebut,” jelas Pranawa.
Ia menjelaskan, sebelumnya lonjakan tagihan tersebut terjadi karena rekening yang ditagihkan kepada pelanggan setiap bulan lebih rendah dari pemakaiannya. Jumlah tersebut kemudian terakumulasi selama bertahun-tahun.
“Itu yang menyebabkan tagihan melonjak sangat besar, namun kami bergerak cepat untuk segera mencarikan solusi terbaik bagi pelanggan tersebut,” kata Pranawa.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
Sosial1 minggu yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen