Pemerintahan
Lepas Dari Siklus Lima Tahunan, Wabah Demam Berdarah Diperkirakan Tak Terjadi di Gunungkidul






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Tahun 2018 ini, wilayah Gunungkidul diperkirakan tidak akan mengalami wabah demam berdarah. Pasalnya, di tahun ini, tidak masuk dalam siklus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang mengalami puncak setiap lima tahunan. Meski jumlah kasus menurun, namun masyarakat tetap dihimbau waspada dan tetap menjaga kebersihan lingkungan sebagai bentuk antisipasi lantaran penyakit ini sangat berbahaya dan berpotensi mengakibatkan kematian.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Priyanta Madya Satmaka mengatakan bahwa dalam dua tahun terakhir kasus DBD di Gunungkidul mengalami penurunan yang cukup drastis. Pada tahun 2017 terjadi 228 kasus sementara di tahun 2018 ini baru terjadi 98 kasus. Jumlah ini jauh menurun dibanding dengan puncak wabah demam berdarah pada tahun 2016 ini dengan jumlah 1154 kasus.
“Kalau melihat siklus lima tahunan, DBD akan memuncak kembali pada 2021 mendatang,” ujar Priyanta kepada pidjar-com-525357.hostingersite.com, Jumat (16/11/2018).
Namun demikian, pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap waspada lantaran saat ini telah memasuki musim penghujan. Bakan, pemerintah telah mengeluarkan Surat Edaran Bupati Nomor 443 / 3883 tentang Demam Berdarah Dengue (DBD).
“Kita laksanakan apa yang ada didalam surat itu baik dengan sosialisasi dengan masyarakat maupun penyusunan program,” imbuh dia.







Secara teknis, Dinkes sendiri akan mengoptimalkan fungsi dari Puskesmas yang ada di daerah-daerah. Utamanya dalam hal ini adalah dengan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
“Ada juga gerakan 1 rumah 1 jumantik. Selain itu puskesmas kita himbau untuk melakukan fogging atap jika diperlukan,” imbuh dia.
Sementara untuk Abate sendiri, Priyanta menyebut jumlahnya saat ini memang sangat terbatas. Sehingga pendistribusiannya tidak bisa diberikan kepada tiap-tiap rumah di Kabupaten Gunungkidul. Karena Abate hanya kita prioritaskan di wilayah yang sedang terjangkit DBD, wilayah endemis dan wilayah yang memiliki keterbatasan air bersih.
“Prosedurnya (untuk mendapatkan abate) masyarakat atau pemerintah desa mengajukan permohonan ke Puskesmas wilayah kerjanya. Nanti akan diusahakan,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular, Dinkes Gunungkidul, Sukari mengatakan telah menghimbau kepada masyarakat melalui radio dan melalui surat edaran.
“Kami sudah himbau ke masyarakat juga. Setidaknya saat ini dalam satu minggu sekali ada gerakan kebersihan. Saat ini juga cenderung turun dari tahun lalu. Semoga sampai besok tidak bertambah lagi,” kata Sukari.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Sosial1 minggu yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks