Pariwisata
Libur Lebaran Sepi Pembeli, Pedagang Olahan Laut Terpaksa Ambil Siasat


Tanjungsari,(pidjar.com)–Pedagang makanan olahan hasil laut di sejumlah pantai menyebut libur lebaran tahun ini sepi pembeli. Meskipun ada peningkatan penjualan dibandingkan hari biasa namun jika dibandingkan dengan libur lebaran tahun lalu, omset tahun ini turun cukup signifikan.
Seperti halnya yang diungkapkan oleh pedagang di Pantai Drini, Rakinem. Ia mengatakan sudah mempersiapkan meningkatkan persediaan untuk menghadapi libur lebaran tahun ini yang biasanya pembelian melonjak. Namun justru wisatawan yang berbelanja lebih sedikit dibandingkan tahun lalu, adanya penurunan omset sudah dirasakan sejak hari H lebaran beberapa hari yang lalu.
Dikarenakan sepi pembeli, makanan olahan hasil laut yang ia jual harganya harus dinaikkan untuk menyiasati biaya produksi yang dikeluarkan. Misalnya untuk hasil olahan udang berukuran kecil maupun besar yang biasanya dijual Rp. 10 ribu per kilogramnya kini ia dan pedagang lainnya sepakat menaikkan harga menjadi Rp. 20 ribu per kilogramnya.
“Kami harus membeli minyak yang banyak sampai menaikkan stok bahan dari para nelayan di Pantai Baron,” ucapnya, Kamis (27/4/2023).
Tak hanya udang, ia dan pedagang lain di Pantai Drini juga sepakat menaikkan harga hasil olahan laut yang dijual hingga 100% untuk mengurangi jumlah kerugian yang mereka tanggung. Dia berharap libur lebaran yang masih tersisa ini jumlah pembelian dapat meningkat sehingga bisa menutup kerugian yang dialami. Terlebih para pedagang yang kekurangan modal bisanya harus meminjam uang ke bank untuk menambah modal produksi makanan yang dijual.
“Kita nikmat harganya tentu untuk mengganti ongkos produksi supaya tidak rugi banget, jenis makanan yang lain juga kita naikkan sampai 100%,” imbuhnya.
Hal serupa juga diungkapkan oleh pedagang di Pantai Kukup, Yahmi. Ia mengatakan hasil penjualan saat libur lebaran tahun ini tidak sesuai yang diharapkan karena jauh dari perkiraan yang direncanakan. Disebutnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke pantai saat ini cukup banyak namun yang membelanjakan uangnya membeli makanan hasil olahan laut terbilang sedikit.
“Kalau dibandingkan hari biasa memang ada peningkatan tapi tidak banyak, tahun ini sepi tidak seperti libur lebaran tahun lalu,” terang Yahmi.
Pada hari libur akhir pekan atau hari biasa, ia mengaku bisa menjual makanan olahan hasil laut sebanyak satu sampai lima kilogram setiap harinya. Libur lebaran kali ini disebutnya memang ada peningkatan penjualan perharinya mencapai sepuluh kilogram. Namun jika dibandingkan omset tahun lalu, hasil penjualan tahun ini tidak sebanding. Libur lebaran tahun lalu ia menyebut penjualan per hari bisa mencapai 20 kilogram.
“Biasanya tidak begini, ya sekarang lebih sedikit, kurang tau kenapa.” tutup Yahmi.

-
Sosial3 minggu yang lalu
SMP Swasta Ini Borong Juara di LBB Gunungkidul 2023
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Tragis, Warga Prigi Tewas Usai Terlindas Bus Pariwisata di Jalan Jogja-Wonosari
-
Hukum4 minggu yang lalu
Wanita Pelaku Pembunuhan dan Pembuangan Bayi Ditangkap
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Kecelakaan di Jalan Baron, Pengendara Motor Tewas Mengenaskan Terlindas Truk
-
Sosial3 minggu yang lalu
Asa Warga Karangnongko Miliki Jalan Layak Akhirnya Terwujud, Pria Ini Berjalan Merangkak
-
Hukum4 minggu yang lalu
Komplotan Pencuri Baterai Tower Telekomunikasi Diringkus Petugas
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Selingkuhi Warganya, Oknum Dukuh Dituntut Mundur
-
Politik4 minggu yang lalu
Empat Program Kunci Untuk Kemajuan Gunungkidul
-
Hukum4 minggu yang lalu
Kasus Naik Penyidikan, Korban Bullying di SD Elite Ternyata Sempat Opname di RS
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Disapu Angin Kencang, Sejumlah Rumah di Semin Rusak
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Puluhan Baliho Kaesang dan PSI di Jalan Wonosari Dirusak Orang Tak Dikenal
-
Pendidikan4 minggu yang lalu
Akui Peristiwa Bullying Menimpa Sejumlah Siswa Lainnya, SD Al Azhar Bina Pelaku