Pariwisata
Libur Lebaran Sepi Pembeli, Pedagang Olahan Laut Terpaksa Ambil Siasat
Tanjungsari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Pedagang makanan olahan hasil laut di sejumlah pantai menyebut libur lebaran tahun ini sepi pembeli. Meskipun ada peningkatan penjualan dibandingkan hari biasa namun jika dibandingkan dengan libur lebaran tahun lalu, omset tahun ini turun cukup signifikan.
Seperti halnya yang diungkapkan oleh pedagang di Pantai Drini, Rakinem. Ia mengatakan sudah mempersiapkan meningkatkan persediaan untuk menghadapi libur lebaran tahun ini yang biasanya pembelian melonjak. Namun justru wisatawan yang berbelanja lebih sedikit dibandingkan tahun lalu, adanya penurunan omset sudah dirasakan sejak hari H lebaran beberapa hari yang lalu.
Dikarenakan sepi pembeli, makanan olahan hasil laut yang ia jual harganya harus dinaikkan untuk menyiasati biaya produksi yang dikeluarkan. Misalnya untuk hasil olahan udang berukuran kecil maupun besar yang biasanya dijual Rp. 10 ribu per kilogramnya kini ia dan pedagang lainnya sepakat menaikkan harga menjadi Rp. 20 ribu per kilogramnya.
“Kami harus membeli minyak yang banyak sampai menaikkan stok bahan dari para nelayan di Pantai Baron,” ucapnya, Kamis (27/4/2023).
Tak hanya udang, ia dan pedagang lain di Pantai Drini juga sepakat menaikkan harga hasil olahan laut yang dijual hingga 100% untuk mengurangi jumlah kerugian yang mereka tanggung. Dia berharap libur lebaran yang masih tersisa ini jumlah pembelian dapat meningkat sehingga bisa menutup kerugian yang dialami. Terlebih para pedagang yang kekurangan modal bisanya harus meminjam uang ke bank untuk menambah modal produksi makanan yang dijual.
“Kita nikmat harganya tentu untuk mengganti ongkos produksi supaya tidak rugi banget, jenis makanan yang lain juga kita naikkan sampai 100%,” imbuhnya.
Hal serupa juga diungkapkan oleh pedagang di Pantai Kukup, Yahmi. Ia mengatakan hasil penjualan saat libur lebaran tahun ini tidak sesuai yang diharapkan karena jauh dari perkiraan yang direncanakan. Disebutnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke pantai saat ini cukup banyak namun yang membelanjakan uangnya membeli makanan hasil olahan laut terbilang sedikit.
“Kalau dibandingkan hari biasa memang ada peningkatan tapi tidak banyak, tahun ini sepi tidak seperti libur lebaran tahun lalu,” terang Yahmi.
Pada hari libur akhir pekan atau hari biasa, ia mengaku bisa menjual makanan olahan hasil laut sebanyak satu sampai lima kilogram setiap harinya. Libur lebaran kali ini disebutnya memang ada peningkatan penjualan perharinya mencapai sepuluh kilogram. Namun jika dibandingkan omset tahun lalu, hasil penjualan tahun ini tidak sebanding. Libur lebaran tahun lalu ia menyebut penjualan per hari bisa mencapai 20 kilogram.
“Biasanya tidak begini, ya sekarang lebih sedikit, kurang tau kenapa.” tutup Yahmi.
-
Sosial1 minggu yang lalu
Momen Sunaryanta Menyamar Untuk Nonton Karnaval HUT Gunungkidul
-
Olahraga4 minggu yang lalu
PON XXI Aceh, PDBI Gunungkidul Sabet Juara Umum 2
-
Sosial1 minggu yang lalu
Hari Jadi ke 194, Gunungkidul Night Carnival Jadi Momen Tingkatkan Ekonomi dan Eksistensi Kesenian
-
Olahraga4 minggu yang lalu
Kejurkab Gunungkidul, Ganeksa Bhumikarta Rebut Gelar Juara Putra
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Tertabrak Fortuner, Pemotor di Gunungkidul Terseret 20 Meter Hingga Tewas
-
Pemerintahan3 hari yang lalu
Digelontor Anggaran 1,29 Miliar, Wakil Ketua DPRD Gunungkidul Akan Terima Mobil Dinas Baru
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Ratusan Kilometer Jalan Rusak, Pemerintah Usulkan Perubahan Status di Sejumlah Titik
-
Hukum3 minggu yang lalu
Sempat Disekap di Rumah Kosong, Siswi 11 Tahun Dicabuli Pemuda Bejat
-
Sosial4 minggu yang lalu
Ardi di Depan Umat Katholik: Hanya di Era Sunaryanta Insiden SARA Tak Pernah Terjadi
-
Olahraga1 minggu yang lalu
Ganeksa Bhumikarta Lolos ke Divisi 1 Livoli Nasional
-
Pemerintahan4 hari yang lalu
Berikut Nama-nama Pimpinan DPRD Gunungkidul Periode 2024-2029
-
Politik1 minggu yang lalu
Rekomendasi DPP PDIP Turun, Pimpinan Definitif DPRD Gunungkidul Segera Dibentuk