Advertorial
Listrik Sering Padam Dapat Picu Kebakaran, Berikut Tips Amannya






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Puluhan peristiwa kebakaran di Gunungkidul pada tahun 2017 lalu yang mengakibatkan kerugian hingga miliaran rupiah mayoritas dikarenakan adanya hubungan arus pendek. Oleh sebab itu, korsleting listrik dihimbau tidak boleh diremehkan, pasalnya sering padamnya aliran arus listrik ternyata dapat membuat resiko kebakaran semakin tinggi.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Kepala Kantor Pemadam Kebakaran Wonosari, Diyono menyampaikan, ada sejumlah cara untuk mencegah kebakaran. Cara pertama adalah menghindari penggunaan peralatan dengan beban kapasitas listrik yang berlebih.
"Hindari penggunaan peralatan listrik yang melebihi beban kapasitas meter listrik," kata Diyono, (27/01/2018).
Kedua, hindari pemasangan instalasi listrik dengan terlalu banyak sambungan di rumah dengan isolasi yang apabila terkena panas listrik mudah memuai dan mengelupas. Sebaiknya, kabel ditutup dengan peralon. Ketiga, pada saat listrik padam, jangan letakkan lilin dekat dengan bahan yang mudah terbakar, seperti kasur, kayu, dan kain.
"Keempat, hindari peralatan dan bahan yang mudah terbakar dari jangkauan anak-anak. Kelima, periksa secara berkala instalasi listrik di rumah. Apabila ada kabel rapuh, sambungan atau stop kontak yang aus atau tidak rapat, segera ganti dengan yang baru," ujar Diyono







Keenam, periksa kondisi tungku masak, baik kompor minyak maupun gas, slang, tabung dan lain-lain. Kemudian segera ganti jika ada yang bocor.
"Ketujuh, tempatkan bahan-bahan yang mudah terbakar pada tempat khusus, bercampur dengan dengan bahan yang dapat menimbulkan reaksi kebakaran. Kedelapan, siapkan alat pemadam kebakaran, air, pasir, karung goni yang dibasahi di lingkungan sekitar," tutur Diyono.
Diperoleh informasi, pada periode 1 Januari 2017 sampai dengan 31 Desember 2017 telah terjadi puluhan kejadian kebakaran di wilayah Gunungkidul. Kerugian yang ditimbulkan pun sangat fantastis yakni, menyentuh angka lebih dari 2 miliar rupiah