Sosial
Lokalisir Wilayah Bejiharjo, Dinas Larang Keluar Masuk Ternak di Kawasan Endemik






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kabupaten Gunungkidul melakukan koordinasi dengan pemangku wilayah tingkat RT/RW di Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo. Koordinasi sendiri dilakukan menindaklanjuti terus adanya ternak yang mati mendadak pasca temuan virus anthrax di Padukuhan Grogol. Pengawasan peredaran ternak diperlukan sebagai langkah antisipasi. Dinas menyarankan, ternak di wilayah endemis anthraks tersebut dilokalisir dalam hal ini tidak dijual ke luar wilayah. Dengan hal ini diharapkan penularan penyakit ke wilayah lain bisa dicegah.
Kepala DPP Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto mengungkapkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemangku kebijakan di tingkat bawah seperti RT/RW hingga Kepala desa terkait penanganan antraks di wilayah Desa Bejiharjo. Koordinasi ini untuk mencegah hewan ternak yang berasal dari wilayah tersebut tidak keluar masuk sebelum dilakukan pemeriksaan dan vaksin.
“Terutama di wilayah Grogol IV, karena di luar wilayah itu negatif semua. Hari ini diadakan lokalisasi, jangan ada ternak keluar masuk (wilayah Dusun Grogol IV) sebelum diberikan vaksin, target pemberian vaksin selama dua minggu,” ujar Bambang, Jumat (28/06/2019).
Adapun pemberian vaksin terbagi dalam zona merah dan kuning. Untuk zona merah yakni Dusun Grogol 1,II,III,IV,V di Desa Bejiharjo, Karangmojo, hingga wilayah Wonosari yang berbatasan Grogol IV, yakni Dusun Tawarsari di Desa Wonosari dan Dusun Kajar 3 di Desa Karangtengah. Di zona merah ada 389 ekor sapi, 928 kambing, 10 domba.
Untuk zona kuning, yakni di Padukuhan Grogol II, Gunungsari, Banyubening I, Banyubening II, Kulwo Desa Bejiharjo. Kedung I, Kedung II, Desa Karang Tengah, Budegan I, Budegan II, Desa Piyamam dan Selang II, Desa Selang. Total ternak sapi ada 839, ternak kambing 1.852 dan 30 ekor domba.







Vaksin untuk pencegahan antraks akan diberikan secara berkala selama sepuluh tahun. Setiap tahunnya, hewan ternak ini akan diberikan vaksin sebanyak dua kali.
“Harapannya saat hari raya besar (Kurban) nanti vaksin sudah selesai dan tidak ada lagi ditemukan kasus antraks,” ucapnya.
Sebagai informasi, kejadian sapi yang mati mendadak di wilayah Desa Bejiharjo terus terjadi. Terakhir ditemukan hewan ternak mati Kawasan Dusun Grogol IV pada Kamis (27/06/2019) merupakan wilayah yang pertama kali ditemukan penyakit antraks. Sapi yang mati pun milik Jumiyo, yang sebelumnya juga memiliki sapi mati mendadak dan positif antraks 29 April 2019 lalu.
-
Olahraga1 minggu yang lalu
Mengenal Demon Pratama, Pemuda Gunungkidul yang Masuk Timnas Bola Pantai Indonesia
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Bupati Copoti Reklame Tak Berizin yang Bertebaran di Gunungkidul
-
Uncategorized1 minggu yang lalu
Sejumlah Siswa SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Gunungkidul Lolos SNBP
-
Hukum3 minggu yang lalu
TNI dan Satgas PKH: Garda Terdepan dalam Penegakan Hukum Perkebunan Sawit Ilegal
-
Sosial4 minggu yang lalu
Purna Tugas, Mantan Bupati Sunaryanta Pulang dengan Berlari 8 Km
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Bupati Endah Soroti Banyaknya Kasus Perselingkuhan yang Melibatkan ASN
-
Hukum3 minggu yang lalu
Terlibat Kasus Pemyimpangan TKD Sampang, Dirut Perusahaan Tambang Resmi Ditahan
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
MBG di Gunungkidul Tetap Berjalan Selama Ramadhan, Berikut Menu yang Akan Dibagikan
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Seorang Penambang Batu Meninggal Usai Tertimpa Runtuhan Batu Besar
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Tren Takbir Keliling Gunakan Sound System, Ini Strategi Pemkab, FKUB dan Polisi
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Tebing di Tanjakan Clongop Longsor, Akses Jalan Ditutul Total
-
film3 minggu yang lalu
Film horor “Singsot: Siulan Kematian”, Bawa Petaka saat Magrib