Pemerintahan
Makin Semrawut, Penataan Ulang Kawasan Pantai Selatan Mendesak Dilakukan






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Kondisi yang saat ini sangat semrawut dengan banyaknya bangunan liar yang terbangun di sempadan pantai membuat penertiban besar-besaran menjadi langkah krusial yang harus segera dilakukan oleh jajaran Pemkab Gunungkidul. Dikhawatirkan jika hal semacam ini terus dibiarkan berlarut-larut sebagaimana yang saat ini terjadi, citra pariwisata Gunungkidul akan tercoreng sehingga efek booming pariwisata tidak akan bisa terserap secara maksimal.
Ketua DPRD Gunungkidul Suharno menuturkan, saat ini ia melihat bahwa pembangunan kawasan pantai masih belum tertata dengan baik. Cukup banyak bangunan yang dibangun semaunya dan bahkan melanggar Perda dibiarkan saja. Akibatnya, di sejumlah titik, pemandangan wisatawan cukup terganggu dengan berdirinya bangunan-bangunan liar tersebut.
“Ini sangat perlu ditindaklanjuti oleh pemerintah agar tidak semakin semrawut,” terang Suharno, Jumat (09/02/2018) siang.
Maraknya bangunan-bangunan liar yang semakin menambah sesak area pantai tersebut secara tidak langsung merupakan akibat dari pembiaran yang selama ini dilakukan pemerintah. Padahal jika mempunyai niat, pemerintah bisa langsung berdiskusi dengan pengelola pariwisata setempat untuk mencari solusi agar bangunan-bangunan di sempadan pantai dan di area-area terlarang tersebut bisa ditertibkan sekaligus juga tidak merugikan masyarakat pelaku wisata setempat.
“Kalau ditata saya yakin akan lebih indah dan wisatawan akan semakin menikmati berlibur di Gunungkidul,” lanjut dia.







Ada beberapa opsi yang bisa ditempuh pemerintah dalam melakukan penertiban di kawasan pantai. Salah satu yang menurutnya saling menguntungkan adalah dengan merelokasi bangunan-bangunan liar yang melanggar Perda tersebut ke lahan yang baru. Nantinya di lokasi yang baru tersebut, lahan bisa ditata sedemekian rupa sehingga tersusun secara rapi. Ia berpendapat dengan penataan semacam ini sangat menguntungkan karena kemudian masyarakat tidak tersingkirkan, namun juga secara estetika tetap bagus.
Namun ia juga berpesan jika nantinya opsi relokasi benar-benar ditempuh, pemerintah harus mempersiapkannya dengan baik. Dalam hal ini yang paling krusial adalah mempersiapkan lahan yang representative bagi para pelaku wisata di kawasan pantai. Setelah lahan ada, baru proses relokasi tersebut dilakukan.
“Ini juga urusan perut, jangan sampai tiba-tiba digusur tanpa ada solusi,” pungkasnya.