Pemerintahan
Tingkatkan Populasi, 2 Kecamatan Ditetapkan Sebagai Sentra Pembibitan Sapi PO
Wonosari,(pidjar.com)–Dua kecamatan ditetapkan pemerintah sebagai wilayah khusus untuk pembibitan sapi lokal jenis peranakan ongol (PO). Program ini memiliki tujuan khusus yakni meningkatkan populasi sapi khususnya PO di Kabupaten Gunungkidul.Selama ini, sapi PO memang menjadi jenis sapi terbanyak yang dikembangkan oleh para peternak Gunungkidul dibandingkan jenis-jenis lainnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto, menyampaikan, dua kecamatan yang ditetapkan sebagai wilayah pembibitan dan pengembangan sapi PO yakni Kecamatan Playen dan Wonosari. Dia mengatakan pembibitan ini nantinya untuk mendorong pembibitan sapi PO kepada peternak.
“Kita ingin populasi sapi PO di Gunungkidul ini semakin meningkat,” beber dia.
Di Gunungkidul sendiri, populasi sapi PO sebenarnya sudah cukup banyak. Dari sekitar 150.000 ekor sapi berbagai jenis yang ada, populasi sapi PO tercatat sebanyak 40.000 ekor. Meski secara prosentase sudah cukup baik, akan tetapi menurut Bambang, jumlah populasi ini masih bisa terus ditingkatkan.
Hal ini dikarenakan di Gunungkidul, secara geografis maupun tipe sangat memungkinkan sapi jenis PO untuk hidup dan berkembang. Ia beberkan lebih lanjut,keunggulan sapi PO dibandingkan dengan sapi peranakan lainnya yang sesuai dengan iklim di Gunungkidul adalah kemudahannya beradaptasi serta memiliki daya tahan lebih kuat. Sapi PO juga bisa bereproduksi lebih baik serta tidak boros makanan.
“Keunggulan ini jika dibandingkan dengan sapi jenis Metal dan Limousine membuat kami membuat program untuk terus mengembangkan populasi sapi PO,” urai Bambang.
Namun demikian, adanya peningkatan populasi sendiri juga biasanya berdampak pada permasalahan harga di pasaran. Dengan tingkat populasi yang tinggi, seringkali membuat produksi terlalu banyak sedangkan permintaan tetap.
“Kita juga akan kaji agar permasalahan semacam ini tidak terus menghantui para peternak,” lanjutnya.
Dalam program pembibitan sapi PO ini, nantinya sapi yang dikembangkan oleh kelompok ternak memiliki sertifikat berupa surat keterangan layak bibit(SKLB). Sehingga, akan menghasilkan sapi yang berkualitas tinggi dipasaran.
"Nantinya tingkat keekonomisannya meningkat," tutup dia.
-
Politik3 minggu yang lalu
Suara Jeblok, PDIP Akui Kalah Rekruitmen dan Salah Tunjuk Ketua Bapilu
-
Politik4 minggu yang lalu
Hampir Separuh Incumbent Tumbang, Termasuk Ketua DPRD
-
Politik3 minggu yang lalu
21 Caleg Baru Akan Duduki Kursi DPRD Gunungkidul
-
Sosial3 minggu yang lalu
Beda Hitungan, Jamaah Aolia Gunungkidul Mulai Sholat Tarawih Malam Ini
-
Pendidikan3 minggu yang lalu
Capaian Prestasi SMA Mubammadiyah Al Mujahidin di Olympicad Nasional
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Gunungkidul Dilanda Hujan dan Angin Kencang, Sejumlah Titik Porak Poranda
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Peternak Telur Gelar Rembuk Nasional Demi Menyongsong Panen Jagung 1,9 Ton
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Waspada, 2 Bulan Terakhir Kasus DBD di Gunungkidul Tembus 280 Penderita, 2 Meninggal Dunia
-
Pariwisata5 hari yang lalu
Menjelajahi Sejumlah Wisata Ekstrem di Kabupaten Gunungkidul yang Patut Dicoba
-
Sosial3 minggu yang lalu
Perduli Layanan Masyarakat, Pengusaha Ini Salurkan 6 Unit Ambulans Untuk Warga Gunungkidul
-
Olahraga4 minggu yang lalu
Targetkan 25 Medali Emas, Pemerintah Janjikan Bonus Untuk Kontingen Popda Gunungkidul
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Mega Proyek Pembangunan Gedung DPRD Gunungkidul Dilanjutkan Tahun Ini