Sosial
Manfaatkan Aliran Sungai Oya, Petani Klayar Hasilkan Ratusan Juta dari Budidaya Melon dan Semangka




Nglipar,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Sektor pertanian di Bumi Handayani ternyata makin dilirik. Dengan memanfaatkan aliran Sungai Oya, petani di Padukuhan Klayar, Kalurahan Keduhgpoh, Kapanewon Nglipar meraup untung ratusan juta dari hasil tanam buah melon dan semangka.
Dukuh Klayar, Tejo mengatakan, warganya bersama kelompok tani Ngudi Makmur sejak beberapa tahun belakangan memanfaatkan lahan sekitar Sungai Oya di musim kemarau dengan membudidaya buah melon dan juga semangka. Warga bekerjasama dalam pembibitan, penanaman, sampai dengan panen dan pemasaran hasil.
“Lahannya sekitar dua hektar, kelebihan kami memang dekat dengan Sungai Oya, jadi sepanjang tahun kami bisa menikmatinya,” ujar Tejo, Jumat (02/10/2020).
Tejo menambahkan, minat petani buah melon dan semangka semakin tinggi karena selain masa tanamnya yang singkat dengan maksimal 90 hari saja tergantung varietas, perawatannya pun mudah. Sementara hasilnya pun maksimal.
“Tahun ini kami memanen 80 ton melon, per kilogram dihargai Rp 6 ribu,” imbuh Tejo.




Ia mengkalkulasi, dari hasil tanam melon saja warganya dapat meraup penghasilan senilai Rp 480 juta. Sejauh ini Tejo tidak mengalami kesulitan terhadap pemasaran.
“Modelnya tebas, mereka (pedagang) memborong semuanya, sehingga bisa laku semua,” kata dia.
Sedangkan untuk penanaman semangka varietas inul, Poktan Ngdui Makmur mengelola lahan 2.000 meter persegi. Adapun hasil semangka yang dihasilkan sendiri sebanyak 4 ton. Jumlah tersebut dihargai kilogram Rp 5 ribu per kilogram.
“Kami bisa mengumpulkan Rp 20 juta dari semangka, sama seperti melon, penjualan hasil panen kami belum ada masalah,” kata dia.
Terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Pamgan Kabupaten Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto mengapresiasi petani di Padukuhan Klayar. Kedepan, untuk menjaga ketersediaan air dalam budidaya pertanian di tiga musim setiap tahunnya serta memperluas skala usaha, DPP menyiapkan irigasi perpompaan pada tahun 2021.
“Harapanya para petani Poktan Ngudi Makmur bisa menanam padi seluas 15 hektar selama dua musim,” kata Bambang.
Sedangkan pada musim tanam ketiga, para petani bisa menama komoditas lain seperti semangka, melon, bawang, atau cabai. Hal ini karena di lokasi tersebut aliran sungai cukup deras bahkan di akhir musim kemarau.
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Sosial2 hari yang lalu
43 Tahun Berdayakan UMKM Gunungkidul, Koperasi Marsudi Mulyo Terus Berinovasi
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
3 Korban Laka Laut Pantai Drini Ditemukan Meninggal, 1 Masih Dalam Pencarian
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Gelontoran Anggaran Rp 1,5 Miliar Untuk Perbaikan Gedung Sekolah
-
Sosial1 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Kukuhkan Pengurus FPRB Baru
-
Info Ringan3 hari yang lalu
Dibalut Horor, Film Petaka Gunung Gede Angkat Kisah Sahabat Sejati
-
Uncategorized2 minggu yang lalu
Jumlah Pengguna Kereta Api Membludak saat Libur Panjang, PT KAI Daop 6 Klaim Bisa Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
BKPPD Periksa 2 ASN Yang Diduga Terlibat Perselingkuhan
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Keluarga Korban Laka Laut di Pantai Drini Akan Terima Asuransi
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Gempa 5,2 SR Guncang Gunungkidul