Sosial
Manfaatkan Gap Pandangan Politik Pasca Pemilu, Sekelompok Orang Disebut Hendak Pecah Belah Bangsa Indonesia
Wonosari, (pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Masa pasca Pemilu dan Pilpres 2019 ini dikhawatirkan akan mengakibatkan gap pandangan politik yang tidak berkesudahan di kalangan masyarakat. Dampak dari gap pandangan politik ini sendiri sangat berbahaya lantaran beresiko memecah belah bangsa. Satu-satunya jalan agar gap tersebut tidak menjadikan perpecahan Indonesia, hendaknya sebagai masyarakat harus terus memupuk rasa kesatuan dan persatuan serta kerukunan antar umat.
Kapolres Gunungkidul, Ahmad Fuady mengatakan, tanpa adanya Ukhuwah Islamiyah dan Ukhuwah Wathoniyah, bangsa Indonesia akan terpecah belah antara satu dengan yang lainnya. Ia berpesan bahwa kesatuan dan persatuan terus dipupuk agar bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju.
“Kita harus ingat, Indonesia bukan milik suatu kaum, tapi harus sadar betul bahwa kebhinekaan bangsa kita sangat komplek, kita harus memelihara kebhinekaan ini,” kata Ahmad Fuady dalam peringatan harlah GP Ansor yang ke-85 di Alun-alun Pemda Gunungkidul, Kamis (01/05/2019).
Dengan persatuan serta kesatuan menurutnya, Indonesia akan semakin kokoh sebagai bangsa. Pasca pemilu, Ahmad Fuady berpesan kepada masyarakat untuk tetap menghormati dan mendukung siapapun yang menjadi pemimpin Indonesia kedepannya.
Dalam acara tersebut Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Gunungkidul, Arif Gunadi berpesan agar momentum harlah GP Ansor ini dijadikan sebagai tonggak dalam membangun kerukunan, persatuan dan kesatuan antar komponen bangsa.
Arif menyebut bahwa saat ini, memang ada sekelompok orang yang berniat untuk memecah belah bangsa Indonesia. Dalam hal ini, NU beserta badan-badan otonom di dalamnya seperti Ansor, Banser dan Fatayat memiliki tugas berat dalam mencegah hal tersebut terjadi.
“Kita akan terus memberikan dukungan penuh kepada pemerintah baik pusat maupun daerah dalam menegakan persatuan dan kesatuan,” ujarnya.
Arif juga berharap kepada pengurus NU serta Banom NU terus menjaga marwah NU dan bersirnegi terhadap kekuatan TNI maupun Polri untuk menjaga keutuhan bangsa dari gerakan radikal.
Harlah Ansor yang ke 85 mengusung tema ‘Semangat pemuda dan pemudi untuk memperkuat azas kebhinekaan dalam bingkai NKRI’ dengan diakhiri pengajian oleh Habib Muhammad bin Yahya Baraqbah dari Solo, Jawa Tengah. (Ulfah Nurul Azizah)
-
Sosial1 minggu yang lalu
Momen Sunaryanta Menyamar Untuk Nonton Karnaval HUT Gunungkidul
-
Olahraga3 minggu yang lalu
PON XXI Aceh, PDBI Gunungkidul Sabet Juara Umum 2
-
Sosial1 minggu yang lalu
Hari Jadi ke 194, Gunungkidul Night Carnival Jadi Momen Tingkatkan Ekonomi dan Eksistensi Kesenian
-
Olahraga3 minggu yang lalu
Kejurkab Gunungkidul, Ganeksa Bhumikarta Rebut Gelar Juara Putra
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Tertabrak Fortuner, Pemotor di Gunungkidul Terseret 20 Meter Hingga Tewas
-
Pemerintahan2 hari yang lalu
Digelontor Anggaran 1,29 Miliar, Wakil Ketua DPRD Gunungkidul Akan Terima Mobil Dinas Baru
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Ratusan Kilometer Jalan Rusak, Pemerintah Usulkan Perubahan Status di Sejumlah Titik
-
Hukum4 minggu yang lalu
Ngaku Bisa Gandakan Uang, Dukun di Gunungkidul Diringkus Polisi
-
Hukum3 minggu yang lalu
Sempat Disekap di Rumah Kosong, Siswi 11 Tahun Dicabuli Pemuda Bejat
-
Sosial4 minggu yang lalu
Ardi di Depan Umat Katholik: Hanya di Era Sunaryanta Insiden SARA Tak Pernah Terjadi
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Gelontoran Anggaran dari Pusat Untuk Pengembangan Pangan Akuatik di Gunungkidul
-
Politik1 minggu yang lalu
Rekomendasi DPP PDIP Turun, Pimpinan Definitif DPRD Gunungkidul Segera Dibentuk