Sosial
Manfaatkan Pekarangan Untuk Bercocok Tanam, Warga Nglipar Raup Untung Hingga Belasan Juta





Nglipar,(pidjar.com)– Halaman pekarangan biasanya dianggap kurang produktif dan hanya dibiarkan saja. Namun tidak bagi Sudomo, pria berusia 72 tahun tersebut memanfaatkan halaman pekarangannya untuk ditanami bawang merah. Alhasil dari ketelatenannya itu ia bisa meraup pendapatan hingga Rp. 12 juta saat masa panen.
Aktifitas bertani sudah ia lakukan setiap harinya, di usianya yang sudah tua tersebut justru masih menyimpan tenaga untuk menggarap lahan pekarangannya seluas 550 meter persegi. Warga Padukuhan Kwarasan Wetan, Kalurahan Kedungkeris, Kapanewon Nglipar tersebut memilih menanam bawang merah yang perawatannya cukup mudah dan mampu menghasilkan uang lumayan banyak.
“Disini tinggal sendiri, anak pada merantau ke Jakarta,” ungkap Sudono, Selasa (12/09/2023).
Di tangannya, lahan pekarangannya yang sebelumnya tidak menghasilkan itu ia sulap menjadi lahan bawang merah. Sebelum ditanami bawang merah, disebutnya pekarangan rumahnya itu ia biarkan kosong untuk ditanami rumput sebagai pakan ternaknya. Namun setelah berdiskusi dengan petugas penyuluh pertanian, ia mengaku tertarik untuk menanami bawang merah di pekarangannya. Bawang merah yang ia tanam kini telah siap panen dan sudah ditawar segarga Rp. 12 juta oleh pembeli.
“Ini ditanam awal Juli kemarin, bibitnya asal biji yang berumur 35 hari. Kalau sekarang umurnya sudah 80 hari dan sebentar lagi siap panen. Ini sudah ditawar pembeli Rp. 12 juta,” ujarnya.





“Biasanya di pekarangan ini ditanam padi, setelah itu dibiarkan kosong. Tapi kedepan setelah padi alan ditanam bawang merah lagi,” sambung Sudomo.
Sementara itu, Kepala Bidang Perkebunan dan Hortikultura, Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, HK Adinoto, mengungkapkan pihaknya sangat mendukung pemanfaatan pekarangan dengan ditanami tanaman yang memiliki nilai ekonomis. Salah satunya ialah bawang merah yang menurutnya dapat ditanam di laha pekarangan yang masih kosong.
“Tentu sangat mendukung budidaya bawang merah asal biji, gangguan hama juga sedikit,” terangnya.
Saat ini pihaknya tengah mengembangkan bawang merah asal biji di Kapanewon Ngawen, Semin, Semanu dengan total luas lahan hingga 30 hektare. Ia berharap warga lainnya dapat memanfaatkan pekarangannya sehingga menambah produktifitas pekarangannya juga meningkat.
“Misalnya semua warga memanfaatkan pekarangannya seperti Pak Sudomo mungkin Gunungkidul bisa surplus bawang merah,” pungkasnya.

-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Berduaan di Kamar Kost Hingga Open BO, Sejumlah Wanita Muda Digerebek Warga
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Laka Maut di Jalan Panggang Imogiri, Pemotor Meregang Nyawa
-
Sosial3 minggu yang lalu
Kisah Allin, Anak Guru PAUD Yang Terima Beasiswa Dari 7 Universitas Luar Negeri
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Laka Maut di Rongkop, Seorang Pelajar Tewas Usai Terlempar Sejauh 15 Meter di Jurang
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Banyak ASN dan Keluarga Mampu Masuk Daftar DTKS, Dinsos Gunungkidul Coret 30 Ribu Data
-
Pariwisata3 minggu yang lalu
Plesiran ke Obelix Sea View, Menikmati Sunset di Atas Tebing Pinggir Pantai Selatan Gunungkidul
-
Sosial3 minggu yang lalu
Kisah Pilu Ratno, Pekerja Bangunan Yang Harus Kehilangan 2 Tangannya Karena Tersengat Listrik
-
Sosial1 minggu yang lalu
Menang Banding Usai Dipecat Karena Berselingkuh, Mantan ASN Minta Diaktifkan Bupati
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Pemerintah Gunungkidul Akan Buka Pendaftaran 439 Formasi PPPK
-
Sosial1 minggu yang lalu
Sosok Soleh Eko Wibowo, Rela Mulung Usai Pulang Sekolah Demi Bantu Ekonomi Keluarga
-
Hukum3 hari yang lalu
Tertangkap Basah Saat Beraksi Curi Kambing, Dua Pria Gunungkidul Babak Belur Diamuk Warga
-
Sosial2 hari yang lalu
Siswa Gunungkidul Yang Tak Malu Memulung Usai Pulang Sekolah Mendapat Perhatian Khalayak