fbpx
Connect with us

Pendidikan

Kisah Guru Hingga Pegawai SD Ini, Rela Berangkat Pagi Buta dan Patungan Antar Jemput Siswa

Diterbitkan

pada

BDG

Ponjong,(pidjar.com)–Masih ingat dengan perjuangan kepala sekolah, guru, dan pegawai SDN 2 Kenteng, Kalurahan Kenteng, Kapanewon Ponjong yang rela antar jemput puluhan siswanya untuk bersekolah? Kegiatan yang telah dilakukan selama bertahun-tahun ini ternyata masih dilakukan hingga sekarang. Hal ini dimaksudkan agar para siswa lebih mudah untuk mengenyam pendidikan.

Sekitar 8 tahun lamanya Kepala Sekolah, guru, hingga pegawai sekolah setiap pagi dan siang antar jemput siswa di sejumlah titik kumpul. Awalnya, mereka hanya menggunakan sepeda motor untuk menjemput para peserta didik ini. Usai viral di tahun 2018 lalu, akhirnya ada dampak positif untuk memudahkan aktifitas antar jemput para guru kepada siswa ini. Kemudian ada donatur yang tergerak memberikan sebuah mobil untuk operasional.

“Bersyukur saat ini untuk jemput dan antar siswa sudah menggunakan kendaraan roda empat, sehingga proses penjemputan dan pengantaran bisa sekalian dan siswa pun bisa lebih nyaman,” terang Kepala SDN 2 Kenteng, Matheus Broto Sugondo.

Ia menjelaskan, untuk fasilitas antar jemput ini dimaksudkan agar memudahkan para siswa sampai di sekolah. Sebab, rumah para siswa ini agak jauh dan tidak mesti ada orang tua atau anggota keluarga yang mengantarkan. Jika jalan kaki, medan yang dilalui lumayan ekstrem dan membutuhkan waktu jalan sekitar 30 menit lamanya.

“Kalau jalan kaki jaraknya sangat jauh dan medan sini kan perbukitan. Pastinya memakan waktu dan energi. Bisa saja kalau kecapekan fokus untuk menerima edukasi justru berkurang, makanya sejak lebih dari 8 tahun ini kita lakukan antar jemput,” kata dia.

Dari Kepala Sekolah, guru, hingga pegawai sekolah sejak bertahun-tahun silam memang suka rela untuk berangkat sekolah lebih awal dibandingkan dengan jam-jam kerja pada umumnya. Hal ini lantaran memang mereka tidak ingin para siswa terlambat masuk sekolah. Mereka memiliki tanggungjawab besar, selain memberikan ilmu dan wawasan yang lebih luas juga bertanggungjawab memberikan fasilitas yang memadai.

Berita Lainnya  Material Yang Datang Tak Sesuai, Warga Miskin Penerima Bantuan Tak Bisa Lanjutkan Pembangunan Rumah

“Anak-anak kita minta berkumpul di titik tertentu, misal rumahnya siapa untuk menunggu penjemputan. Sejak dulu memang begitu. Sebelum memiliki mobil operasional, kami menggunakan 8 sepeda motor milik pribadi (guru, pegawai),” papar Matheus.

Pahlawan tanpa tanda jasa memang sangat patut disematkan untuk Kepala Sekolah, Guru, dan oegawai di lingkungan SDN 2 Kenteng. Bagaimana tidak, fasilitas antar jemput ini tidak dipungut biaya alias gratis. Para orang tua tidak dibebani dengan biaya antar jemput, mereka justru dibuat mudah dan terbantu.

“Untuk biaya operasional kita tidak pungut dari orang tua, melainkan kami (guru) patungan setiap bulannya,” imbuh dia.

Sementara itu, salah seorang siswa kelas 6 SD N 2 Kenteng, Kurnia Ramadhani berterimakasih banyak atas jasa para Guru, Kepala Sekolah dan Pegawai SDN 2 Kenteng. Dengan adanya fasilitas antar jemput ini sangat membantu dirinya dan teman-temannya untuk sampai di sekolah dan mengenyam pendidikan. Jika hujan tidak kehujanan dan tidak perlu jalan yang membutuhkan waktu hingga setengah jam lamanya.

Berita Lainnya  Cerita Groginya Petugas Polisi Yang Harus Beralih Peran Menjadi Guru Pengganti Bagi Para GTT Yang Mogok Kerja

“Terimakasih bapak dan ibu guru atas fasilitas yang diberikan. Kami tidak akan lupa bagaimana jasa bapak ibu semuanya,” ucapnya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler