fbpx
Connect with us

bisnis

Manfaatkan Sepetak Lahan, Budidaya Anggur Varietas Import Cukup Menjanjikan

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Budidaya buah-buahan sekarang ini mulai digeluti oleh warga Kabupaten Gunungkidul, meski demikian jumlahnya memang belum banyak. Salah satu pembudidaya tanaman buah-buahan adalah Budi Kuncoro, Warga Ringinsari, Kapanewon Wonosari. Selama tiga tahun terakhir dirinya mulai membudidayakan anggur varietas import dari Ukraina.

Kepada Pidjar.com Budi mengungkapkan, varietas import karena ada beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan anggur lokal dan anggur biasa yang dijual dipasaran. Budi sendiri sebenarnya sudah mulai melakukan pembibitan anggur sejak tahuh 1989 lalu, akan tetapi untuk anggur import dari benua eropa, asia dan lainnya baru ia kembangkan tiga tahun terakhir.

“Saya ada jenis Akademik, Ninel, Jupiter, Romeo dan beberapa lainnya yang sekiranya cocok ditanam di sini,” kata Budi Kuncoro, Sabtu (31/10/2020).

Ada beberapa keunggulan dari masing-masing varietas tersebut. Jenis akademik misalnya, buahnya bisa besar dan 1 bongkah bisa banyak buah yang dihasilkan, dengan tingkat kemanisan 5 persen saja. Sementara jupiter ini, buahnya satu bongkah tidak terlalu banyak akan tetapi manisnya mengungguli varietas jenis lain.

Selama ini, ia hanya memanfaatkan sepetak tanah yang ada di samping rumahnya. Meski pesanan buah anggur import ini banyak, namun dirinya belum menjualnya ke khalayak dikarenakan buah yang ada belum mencukupi.

Berita Lainnya  Jual Premium Kepada Pengepul, SPBU di Kecamatan Playen Akhirnya Disanksi Pertamina

“Permintaan sebenarnya banyak tapi belum saya jual karena belum mencukupi. Kalau pengen temen-temen saya suruh ke sini untuk nyicipi saja,” tambahnya.

Untuk perawatannya sendiri dibilang mudah tentu tidak semudah yang dibayangkan. Perhitungan masa panennya harus tepat, karena komoditas anggur sendiri tidak bisa maksimal jika terkena air hujan.

Takaran pupuk organik dengan kimia juga harus sesuai. Batangnya sesering mungkin dipangkas agar tumbuh baru dan dapat berbuah. Demikian saat berbuah, dalam satu bongkah seharusnya dipotong setengah agar tidak lembab dan buahnya dapat tumbuh maksimal.

Sebenarnya potensi penjualan juga lumayan. Satu kilogram buah anggur import dibandrol dengan harga 100 ribu rupiah. Meski belum menjual buahnya, namun THL di Dinas Pertanian dan Pangan tersebut menjual bibit anggur import.

Berita Lainnya  Di Tengah Situasi Sulit Pandemi Corona, Juminah Tetap Kukuh Mundur Dari Penerima PKH

“Bibit saya jual 100 ribu kalau peminat Gunungkidul belum banyak, mayoritas justru dari Jawa Tengahan. Kalau bulan ini sudah tanam di awal musim kemarau sudah bisa panen,” imbuh dia.

Di Gunungkidul memang sudah ada sedikit orang yang memiliki tanaman buah anggur, namun untuk jenisnya belum spesifik. Kemudian mereka juga hanya sekedar punya tanpa membudidayakannya. Ia memiliki keinginan nantinya budidaya anggur ini dapat berkembang dengan baik sehingga dapat memenuhi permintaan pasar.

Masyarakat di Gunungkidul juga diharapkan dapat ikut dalam budidaya anggur jenis import. Sehingga buah yang berasal dari sini dapat lebih bervariasi.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler