Peristiwa
Masalah Jumlah Karcis, Video Cek-cok Rombongan Wisatawan dan Petugas TPR Tepus Viral
Tepus, (pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Sebuah video yang merekam cekcok antara sekelompok wisatawan dengan petugas Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) Tepus viral di jagad maya. Dalam video tersebut, pengunjung mempersoalkan karcis retribusi pariwisata. Video tersebut memperlihatkan seorang wisatawan yang berbicara dengan nada tinggi kepada salah satu petugas TPR karena diduga merasa diperlakukan tidak mengenakan saat menanyakan tiket tersebut.
Video yang viral di aplikasi twitter tersebut diunggah oleh akun @jogjadotnet. Postingan ini lantas dishare oleh sejumlah akun termasuk salah satu akun twitter terbesar di Gunungkidul yaitu @KabarGunkid. Pada akhirnya, viewer video ini menembus hingga 21 ribu tayangan. Sejumlah kalangan netizen sendiri juga mencuitkan sejumlah tanggapan. Ada pula yang bahkan membagikan pengalamannya saat melalui TPR tersebut.
Saat dikonfirmasi perihal video cek-cok antara wisatawan dengan petugas TPR Tepus ini, Koordinator TPR Tepus, Marjo membenarkan adanya insiden tersebut. Ia menyampaikan jika insiden tersebut dikarenakan ketidakpahaman wisatawan mengenai karcis yang diberikan oleh petugas. Marjo menambahkan, pada Sabtu (01/01/2021) sekitar pukul 11.00 WIB, terdapat delapan wisatawan yang menggunakan empat sepeda motor akan melalui TPR Tepus. Sesampainya di TPR, petugas kemudian memberhentikan rombongan dan menanyai tujuan mereka.
“Kemarin tidak bertanya mereka darimana, tapi ngakunya mau pulang ke Bantul. Kalau mau pulang ke Bantul kan seharusnya pertigaan Indomart Tepus itu belok kanan bukan lewat sini (Pos TPR),” ucapnya, Minggu (02/01/2022).
Rombongan tersebut mengaku sebelumnya telah membayar karcis TPR ketika berangkat. Namun ketika ditanya petugas, rombongan itu tidak dapat menunjukkan karcis retribusi wisatanya. Petugas kemudian meminta kepada rombongan tersebut agar membayar karcis retribusi jika ingin melewati TPR Tepus.
Dilanjutkan Marjo, permintaan itu akhirnya disanggupi oleh rombongan wisatawan ini. Petugas kemudian memberi empat karcis dengan total senilai Rp. 80.000. Dari sini kemudian permasalahan mulai muncul. Rombongan tersebut mempermasalahkan jumlah orang yang dibayar 8 orang tapi kemudian hanya diberikan 4 tiket.
“Petugas kemudian memberikan penjelasan kepada wisatawan yang menanyakan hal tersebut,” papar Marjo.
Ia berdalih, empat tiket yang diberikan tersebut sudah sesuai lantaran satu tiket itu untuk satu sepeda motor yang berjumlah dua orang. Namun penjelasan tersebut kemudian memancing cek-cok lebih lanjut. Dari situ kemudian salah seorang anggota rombongan mengambil video yang kemudian tersebar.
Marjo yang juga tengah berada di lokasi kemudian melerai adanya percekcokan itu. Dia kembali mencoba memberikan pemahaman terhadap rombongan wisatawan terkait tiket tersebut. Akhirnya rombongan wisatawan dapat menerima dan kembali melanjutkan perjalanannya.
“Kami kan dalam menanggapi itu tidak dalam keadaan emosi, kami bertugas sudah sesuai aturan. Bisa saja alasan mau pulang ke Bantul itu cuma untuk masuk ke kawasan wisata secara cuma-cuma. Tapi karena tidak bisa menunjukkan kartu karcis yang diakuinya, ya kami meminta untuk membayar tiket retribusi,” terang dia.
-
Sosial6 hari yang lalu
Momen Sunaryanta Menyamar Untuk Nonton Karnaval HUT Gunungkidul
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Habiskan Anggaran 41 Miliar, Puluhan Titik Ruas Jalan Gunungkidul Diperbaiki
-
Olahraga3 minggu yang lalu
PON XXI Aceh, PDBI Gunungkidul Sabet Juara Umum 2
-
Sosial6 hari yang lalu
Hari Jadi ke 194, Gunungkidul Night Carnival Jadi Momen Tingkatkan Ekonomi dan Eksistensi Kesenian
-
Olahraga3 minggu yang lalu
Kejurkab Gunungkidul, Ganeksa Bhumikarta Rebut Gelar Juara Putra
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Tertabrak Fortuner, Pemotor di Gunungkidul Terseret 20 Meter Hingga Tewas
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Ratusan Kilometer Jalan Rusak, Pemerintah Usulkan Perubahan Status di Sejumlah Titik
-
Hukum4 minggu yang lalu
Ngaku Bisa Gandakan Uang, Dukun di Gunungkidul Diringkus Polisi
-
Hukum2 minggu yang lalu
Sempat Disekap di Rumah Kosong, Siswi 11 Tahun Dicabuli Pemuda Bejat
-
Sosial4 minggu yang lalu
Ardi di Depan Umat Katholik: Hanya di Era Sunaryanta Insiden SARA Tak Pernah Terjadi
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Gelontoran Anggaran dari Pusat Untuk Pengembangan Pangan Akuatik di Gunungkidul
-
Politik1 minggu yang lalu
Rekomendasi DPP PDIP Turun, Pimpinan Definitif DPRD Gunungkidul Segera Dibentuk