Pendidikan
Masih Dalam Proses Input, Bantuan Kuota dari Kemendikbud Belum Cair





Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Program pemberian kuota gratis bagi insan pendidik, maupun siswa-siswi sebagai upaya Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dalam melancarkan proses Pembelajaran Jarak Jauh rencananya mulai cair September ini. Namun, hingga penghujung September kuota puluhan giga untuk siswa maupun guru belum cair. Rencananya kuota sendiri akan dibagikan selama empat bulan kedepan.
Sesuai dengan Peraturan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atau Kemendikbud Nomor 14 Tahun 2020 tentang Petunjuk Teknis Bantuan Kuota Data Internet Tahun 2020, bantuan kuota dibagi dalam dua penggunaan. Adapun yang dimaksud dengan kuota umum ialah kuota yang dapat digunakan untuk mengakses seluruh platform dan aplikasi di telepon pintar. Sedangkan kuota belajar yakni, kuota yang dapat digunakan untuk mengakses laman dan aplikasi pembelajaran.
Bagi peserta didik dengan jenjang PAUD akan menerima kuota sebesar 5GB kuota umum dan 15 kuota belajar yang bisa mengakses 19 aplikasi, 5 platform konferensi video dan 22 laman pembelajaran. Kemudian untuk siswa sekolah dasar dan menengah akan mendapatkan 5GB kuota umum dan 30 kuota belajar.
Sementara untuk pendidik, akan mendapat 42GB kuota secara cuma cuma. Adapun rinciannya yakni 5GB kuota umum dan 37GB kuota pelajar.
Kepala Sub Bagian Perencanaan Disdikpora Kabupaten Gunungkidul, Sumatna mengatakan, kebijakan tersebut ranah pusat. Pihaknya sejauh ini telah melakukan informasi berkaitan dengan mekanisme input pada data Dapodik.
“Proses transfer pulsa atau paket data langsung dilakukan oleh pusat,” jelas Sumatna.
Ia menambahkan, proses input sendiri diklasifikasikan menjadi dua tahap. Tahap pertama yakni pada tanggal 1 hingga 15 September. Sedangkan tahap 2 yakni berakhir pada 25 September.
“Yang menginput operator sekolah masing-masing,” imbuh Sumatna.
Pihaknya memperkirakan, proses transfer kuota mahupun paket data urung dilakukan karena masih dalam proses transfer. Pihak Kemendikbud sendiri saat ini masih melakukan verifikasi.
“Kelihatannya masih dalam proses verifikasi,” kata dia.
Terpisah, Kepala SMPN 1 Tepus, Heriyanto mengatakan, sejak Pelajaran Jarak Jauh akibat pandemi, pihaknya sudah memberikan pulsa bagi para siswa untuk menunjang kebutuhan belajar. Adapun sumber dana sendiri diambilkan dari Bantuan Operasional Siswa.
“Per siswa per bulan kami kirim pulsa Rp 25 ribu hingga Rp 30 ribu,” tutupnya.
-
Olahraga3 hari yang lalu
Mengenal Demon Pratama, Pemuda Gunungkidul yang Masuk Timnas Bola Pantai Indonesia
-
Sosial4 minggu yang lalu
Gilang dan Salma Dinobatkan Sebagai Dimas Diajeng Gunungkidul 2025
-
Sosial4 minggu yang lalu
Berkenalan dengan Ekawati Rahayu Putri, Calon Ketum HIPMI DIY yang Visioner
-
Pemerintahan4 hari yang lalu
Bupati Copoti Reklame Tak Berizin yang Bertebaran di Gunungkidul
-
Sosial4 minggu yang lalu
Festival Umuk Kampung, Merayakan Kelestarian Kota dengan Merawat Tradisi
-
film4 minggu yang lalu
LSB PP Muhammadiyah Luncurkan Film “Djuanda: Pemersatu Laut Indonesia”
-
Hukum2 minggu yang lalu
TNI dan Satgas PKH: Garda Terdepan dalam Penegakan Hukum Perkebunan Sawit Ilegal
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Bupati Endah Soroti Banyaknya Kasus Perselingkuhan yang Melibatkan ASN
-
Sosial3 minggu yang lalu
Purna Tugas, Mantan Bupati Sunaryanta Pulang dengan Berlari 8 Km
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
MBG di Gunungkidul Tetap Berjalan Selama Ramadhan, Berikut Menu yang Akan Dibagikan
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Seorang Penambang Batu Meninggal Usai Tertimpa Runtuhan Batu Besar
-
Hukum2 minggu yang lalu
Terlibat Kasus Pemyimpangan TKD Sampang, Dirut Perusahaan Tambang Resmi Ditahan