Uncategorized
Masih Puncak Kemarau, Petani Dihimbau Tak Terkecoh Adanya Hujan Turun






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Beberapa hari terakhir cuaca tak menentu menyelimuti wilayah Gunungkidul. Sering kali cuaca cerah terjadi, kemudian tiba-tiba mendung bahkan di beberapa wilayah juga terjadi hujan dengan intensitas ringan. Mensikapi kondisi seperti itu Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) DIY memberikan himbauan bagi para petani agar tidak terkecoh dengan kondisi cuaca yang ada. Pasalnya awal September sendiri masih menjadi masa dimana puncak kemarau terjadi.
Untuk di wilayah DIY, hujan diperkirakan baru akan turun di akhir September sampai Oktober. Kemudian untuk di Gunungkidul, dibulan tersebut diperkirakan masuk dalam kategori pancaroba, dan bulan November baru masuk musim hujan. Kepala Kelompok Data dan Informasi, Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta, Etik Setyaningrum, mengatakan, masa pancaroba ini berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dan disertai dengan petir serta angin kencang.
“Untuk hujan sendiri masih belum konsisten. Hanya perubahan cuaca per periode saja yang terjadi, masyarakat jangan terkecoh,” kata Etik, Selasa (03/09/2019).
Beberapa waktu lalu, BMKG sempat mengadakan sekolah iklim bagi petugas pertanian. Dengan demikian diharapkan ilmu yang didapat bisa disebar luaskan kepada masyarakat dan petani. Ia memberi contoh, saat cuaca seperti ini, masyarakat khususnya petani dihimbau untuk tidak melakukan aktifitas bercocok tanam.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kabupaten Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto mengatakan, dari koordinasi dengan BMKG Yogyakarta, musim hujan di Gunungkidul baru akan masuk pada bulan November mendatang. Dari dinas sendiru telah melakukan sosialisasj kepada petani untuk tidak melakukan aktifitas penanaman terlebih dahulu.







“Hanya perubahan cuaca saja. Meski mendung dan ada potensi terjadi gerimis atau hujan, ini belum masuk pada musim tanam pertama,” papar Bambang Wisnu Broto.
DPP Gunungkidul telah menyiapkan bantuan benih padi beberapa ton untuk para petani. Terlebih bagi petani yang di awal hingga akhir kemarau mengalami puso atau gagal panen. Benih padi ini, telah dililih oleh dinas disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi geografis Gunungkidul.
“Sudah disiapkan (bantuan). Jika sudah mulai masuk penghujan tentu segera di bagi. Lahan yang bercocok tanam sekitar 45 rihu hektare baik untuk lahan padi maupun jagung,” imbuh dia.
Di musim kemarau kali ini, kekeringan berdampak pada ribuan hektar lahan petani Gunungkidul gagal panen atau puso. Data terakhir yang disampaikan oleh dinas, sekitar 2.700 hektare lahan terlaporkan puso, tanaman yang ada tidak dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya, kemudisn digunakan untuk pakan ternak. Belum lagi jumlah lahab rusak ringan, sedang, hingga berat jumlahnya juga mencapai ribuan.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
Sosial4 minggu yang lalu
Istri Wakil Bupati Gunungkidul Dilantik Jadi Ketua Tim Penggerak PKK, Ini Hal yang Akan Dilakukan
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis4 minggu yang lalu
PT Railink Raih Penghargaan 7th Top Digital Corporate Brand Award 2025
-
Uncategorized3 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
bisnis3 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
bisnis3 minggu yang lalu
Jelang Idulfitri, Daop 6 Yogyakarta Bagi 250 Paket Sembako kepada Para Porter