Pemerintahan
Masuk Musim Kemarau, Warga di Gunungkidul Mulai Beli Air Bersih






Purwosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)— Beberapa minggu terakhir hujan sudah tidak turun di wilayah Kabupaten Gunungkidul. Kekeringan diperkirakan mulai terjadi di sejumlah daerah, saat ini masyarakat di beberapa daerah pun sudah mulai mengalami kesulitan mendapatkan air bersih, Seperti halnya yang dialami oleh warga di Padukuhan Temuireng, Kalurahan Girisuko, Kapanewon Purwosari.
Warga di dua padukuhan tersebut sejak beberapa minggu terakhir sudah mulai sulit mendapatkan air bersih. Sehingga para warga harus membeli air tangki untuk mencukupi kebutuhan mandi, cuci, dan keperluan untuk ternak mereka. Untuk diawal memasuki musim kemarau, harga air mencapai Rp 130.000 sampai dengan Rp 150.000 per tangkinya.
“Ya sudah 3 minggu sampai 4 minggu terakhir sulit mendapatkan air bersih,” terang salah satu warga Padukuhan Temuireng, Wanto saat dihubungi.
Ia mengatakan, selama hujan tidak turun beberapa minggu terakhir ia sudah membeli air bersih sebanyak 4 kali untuk mencukupi kebutuhan rumah tangganya dan kebutuhan ternaknya. Harga Rp 130 ribu sampai Rp 150 dirasa masih sangat wajar mengingat medan di daerah tersebut ada yang ekstrem dan jauh.
“Ya masih standar harganya untuk sekarang ini, tapi mungkin nanti beberapa bulan lagi tepatnya di puncak kemarau biasanya ada kenaikan yang luar biasa,” terang dia.







Sulitnya mendapatkan air bersih tidak hanya ia rasakan sendiri. Warga lain di daerahnya pun juga merasakan hal yang sama, mereka harus menyisihkan uang pendapatannya untuk membeli air bersih.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, Purwono mengungkapkan, pihaknya sudah mendapatkan laporan mengenai adanya beberapa wilayah yang sudah mulai sulit mendapatkan air bersih. Selain di Kalurahan Girisuko, Kapanewon Purwosari kekeringan juga sudah dirasakan oleh warga Kalurahan Giripanggung, Kapanewon Tepus.
“Kami sudah mulai menerima laporan. Dari BPBD Gunungkidul sendiri menyiapkan anggaran sebesar Rp 300 juta rupiah untuk penanggulangan kekeringan di musim kemarau ini,” ucap Purwono.
Lebih lanjut ia mengatakan, anggaran tersebut mampu untuk pengadaa 1000 tangki air bersih. Selain anggaran di BPBD Gunungkidul, beberapa kapanewon juga memiliki anggaran untuk droping air diantaranya di Kapanewon Purwosari, Panggang, Paliyan, Tanjungsari, Tepus, Rongkop, dan Girisubo.
“Droping dari BPBD akan dilakukan jika sudah ada laporan dan permintaan dari Kalurahan untuk bantuan air bersih,” tutup dia.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
Sosial4 minggu yang lalu
Istri Wakil Bupati Gunungkidul Dilantik Jadi Ketua Tim Penggerak PKK, Ini Hal yang Akan Dilakukan
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis4 minggu yang lalu
PT Railink Raih Penghargaan 7th Top Digital Corporate Brand Award 2025
-
Uncategorized3 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
bisnis3 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks